Tempe yang dikenal selama ini adalah tempe yang terbuat dari kedelai. Tempe jenis ini biasanya warnanya putih seperti berserabut, bentuknya padat. Padahal sebenarnya ada banyak jenis tempe yang bahan bakunya tidak berasal dari kedelai.
Untuk khasiat dan kegunaan masing-masing tempe berbeda-beda. Bahkan diantara jenis tempe berikut banyak yang tidak kita kenal. Untuk itu ada baiknya kita berkenalan dengan jenis-jenis tempe yang ada di Indonesia.
Ada berapakah jenis tempe yang ada di Indonesia? Pada umum nya di Indonesia ini ada 7 jenis tempe. Berikut 7 jenis tempe tersebut:
1. Tempe kedelai
Tempe jenis ini merupakan jenis tempe yang banyak ditemui. Bahan bakunya berasal dari kedelai yang diberi ragi dan difermentasikan agar menjadi tempe. Untuk jenis raginya berbeda dengan ragi untuk membuat tape.
Tempe ini mengandung vitamin B dan E, mineral (kalsium, fosfor dan zat besi), serat, protein dan lemak yang baik untuk tubuh.
2. Tempe Bongkrek
Tempe jenis ini kini sudah tidak begitu banyak diproduksi lagi, tidak seperti pada tahun 1970-1980 an. Saat itu banyak terjadi keracunan akibat mengkonsumsi tempe bongkrek ini. Tempe bongkrek terbuat dari ampas kelapa, yaitu sisa dari limbah industri dan rumah tangga.
Tempe ini bisa mengakibatkan keracunan karena mengandung asam yang cukup tinggi, melebihi ambang batas yang dianjurkan. Untuk itu pembuatan tempe bongkrek menjadi sangat berkurang.
3. Tempe Koro Pedang atau Jack Bean Tempe
Tempe koro pedang (Canavalia enciformis) merupakan tempe yang terbuat dari tempe koro. Pada saat dahulu banyak orang yang membuat tempe koro untuk dikonsumsi sehari-hari. Tempe koro sebenarnya mengandung asam sianida yang beracun.
Namun bila melalui proses direndam dan pencucian yang berulangkali dan direbus dengan jangka waktu yang lama maka koro dapat di buat menjadi tempe yang lezat dan aman dari racun.
4. Tempe Koro Benguk
Jenis ini juga berasal dari koro namun dari jenis benguk (Mucana pruriens). Untuk tempe Benguk kini dapat ditemukan di pasar tradisional. Pada umumnya dalam bentuk matang. Biasanya dimasak Bacem Koro Benguk atau digoreng.
Untuk warnanya permukaaan putih seperti tempe kedelai namun kacangnya berwarna hitam dan bentuk kacangnya masih utuh.
Untuk rasanya memang tidak selezat kacang kedelai biasa, agak sedikit pahit. Berbeda dengan tempe dari kedelai biasa yang gurih. Biasanya penggemar tempe benguk dari kalangan orang yang sudah tua.
5. Tempe Kacang Hijau
Pada umumnya kacang hijau (vigna radiata) dibuat menjadi bubur kacang hijau atau Burjo istilah di Yogayakarta. Namun sebenarnya kacang hijau juga bisa dibuat menjadi tempe yang rasanya enak dan bergizi.
Di beberapa tempat di Yogyakarta, tempe jenis ini dapat ditemukan. Walaupun jumlahnya tidak sebanyak tempe kedelai biasa.
6. Tempe Kecipir
Kecipir merupakan salah satu bahan sayuran yang enak untuk dijadikan bahan makanan. Yang dimasak biasanya yang masih muda. Bisa dimasak menjadi kudapan, Lotek atau gado-gado atau disayur oseng juga nikmat.
Bentuknya seperti bintang namun memanjang dan bergerigi di sisi-sisinya. Didalamnya kacang kecipir yang telah tua ada kacang yang bisa digunakan untuk membuat tempe. Tempe kecipir termasuk jarang ditemui.
7. Tempe Gembus
Tempe gembus merupakan tempe yang terbuat dari ampas tahu. Teksturnya lembut, permukaan putih. Untuk tempe jenis ini masih banyak ditemukan. Untuk harganya kini bersaing dengan tempe kedelai.
Bentuk tempenya bulat memancang atau persegi empat dengan ukuran yang kecil. Tempe ini sedap bila digoreng menggunakan tepung dengan diiris tipis-tipis.
Bisa juga dibuat bacem tempe Gembus. Untuk kandungan vitaminnya tidak selengkap dan sebaik tempe kedelai. Untuk itu cocok bila dijadikan selingan saja, bukan menu utama.