Meski termasuk sumber nutrisi dan energi, telur seringkali dihindari oleh sebagian orang terutama bagian kuningnya yang disebut tinggi kolesterol. Namun sebelum Anda membuangnya, ketahuilah bahwa kuning telur juga sumber berbagai nutrisi yang tidak ada dalam bagian putihnya.
Reputasi buruk kuning telur diperoleh dari kandungan kolesterolnya, ujar Catherine Shanahan, MD, penulis Deep Nutrition: Why Your Genes Need Traditional Food. Betul, ada kandungan kolesterol di sana, namun berbeda dengan apa yang sering kita dengar, kolesterol dalam makanan tidaklah terlalu mempengaruhi kolesterol darah, yang bisanya menimbulkan sumbatan pada arteri.
Selain itu kuning telur juga kaya lemak tak jenuh termasuk omega 3 yang mencegah peradangan dan memberi perlindungan terhadap jantung. Mereka juga mengandung vitamin D dan B12. Tambahan lagi, kuning telur mengandung kolin yang berguna untuk pertumbuhan otak, selenium untuk kekebalan tubuh, serta potasium, magnesium dan besi, zat-zat yang sebaiknya tidak kita buang begitu saja.
Asosiasi Jantung Amerika memang menyarankan untuk membatasi kolesterol dari makanan hingga 300 mg saja tiap hari, namun bukan berarti Anda tidak bisa makan kuning telur. Penelitian dari University of Connecticut menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi 3-4 butir telur per hari tidak mengalami perubahan tingkat kolesterol di tubuh mereka.
Hanya saja menurut penelitian, kuning telur sebaiknya tidak dimasak terlalu matang karena akan menyebabkan kolesterolnya teroksidasi dan bukannya menjadi nutrisi yang baik, malah bisa membahayakan.