Gigitan nyamuk menyebabkan bentol dan gatal pada kulit akibat adanya reaksi alergi terhadap bahan kimia tersebut, dan dijelakan lebih lanjut dalam artikel ini. Musim pancaroba membuat udara menjadi lebih lembab yang otomatis mengubah siklus hidup nyamuk.
Ngga heran di musim pancaroba seperti saat ini, nyamuk mulai berkeliaran dan mengigit tubuh manusia. Sebenarnya, tidak semua nyamuk menggigit dan meninggalkan bekas di kulit. Hanya nyamuk betina yang menggigit manusia. Mereka membutuhkan darah untuk berkembang biak dan bertelur.
Namun mengapa sih gigitan dari nyamuk ini membuat badan kita menjadi bentol- bentol dan gatal? Berikut singkatnya.
Hidung panjang nyamuk yang menusuk kulit terdiri atas kumpulan dari enam jarum yang memiliki fungsi berbeda.
Bahan kimia pada jarum terakhir ini lah yang menyebabkan iritasi di kulit.
Pada dasarnya, bentol gatal dari gigitan nyamuk adalah reaksi alergi terhadap bahan kimia tersebut. Air liur nyamuk mengandung enzim dan protein yang kemudian melewati sistem pembekuan darah alami tubuh.
Antikoagulan ini menyebabkan reaksi alergi ringan pada tubuh, sehingga sistem kekebalan tubuh meresponnya dengan melepaskan histamin. Histamin menyebabkan pembuluh darah di sekitar area bekas gigitan nyamuk meradang sehingga kemudian timbul bentol merah di kulit. Histamin ini juga mengiritasi ujung-ujung saraf dalam kulit dan menyebabkan rasa gatal.