FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERSATUAN DAN KESATUAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih luasnya yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.
Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu persatuan dan kesatuan sangat erat hubungannya.
Ketika sudah dapat memaknai apa itu persatuan dan kesatuan, kita juga harus bisa memahami nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah persatuan dan kesatuan.
Nilai-nilai itu adalah :
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, pemersatu bangsa, kepribadian bangsa, dan perjanjian luhur bangsa. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi satu di antara faktor pendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Adanya nasionalisme ini sangat penting untuk mendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Adanya sikap toleranasi yang dimiliki masyarakat akan menghindari terjadinya diskiriminasi. Tidak akan saling berseteru dengan bangsa sendiri. Kesadaran dalam hidup bermasyarakat Dengan adanya kesadaran hidup bermasyarakasat akan timbul keinginan untuk saling membantu antar sesama dan mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat.
Rela berkorban penting bagi masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam sejarah, para pahlawan rela berkorban dengan berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Semangat kebersamaan seperti perilaku bergotong royong, solidaritas terhadap anggota masyarakat serta toleransi keagamaan.
Penduduk Indonesia yang beraneka ragam dapat menjadi hambatan dalam membangun persatuan dan kesatuan. Namun untuk mengatasi hal tersebut sebagai warga Indonesia yang baik kita sepatutnya dapat mengembangkan sikap toleransi dan saling menghormati antar agama, suku, ras, maupun antar golongan. Perbedaan yang ada harus kita jadikan alasan untuk bersatu, bukan menjadikannya peluang untuk munculnya perpecahan.
Gangguan dari luar ini bisa berbagai bentuk, salah satu contohnya ialah suatu daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain dan lebih memilih menggunakan mata uang yang nilainya lebih besar sebagai alat transaksinya daripada rupiah. Adapun daerah yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan memilih utnuk menyebrang ke negara tetangga dalam melakukan aktivitas kehidupan.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia tentu mendapatkan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang menginginkan perpecahan NKRI. Oleh karena itu, kita harus selalu mewaspadai berbagai faktor yang kemungkinan muncul guna menjaga keutuhan NKRI.
Ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan akan menimbulkan berbagai rasa ketidakpuasan yang menyebabkan timbulnya masalah SARA, gerakan separatis, serta demonstrasi.
Merupakan paham dimana berbagai suku bangsa menonjolkan kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Salah satu dampak tidak adanya persatuan dan kesatuan adalah perpecahan bangsa. Karena setiap individu atau kelompok merasa memiliki kepentingan sendiri dan tidak memedulikan kepentingan orang lain. Jika itu tidak diantisipasi, tidak heran bangsa menjadi pecah.
Ketika rakyat tidak lagi bersatu malah bertikai sendiri, maka serangan dari luar akan mudah masuk. Mereka tidak hanya masuk, tapi juga akan mempengaruhi rakyat.
Konflik antar kelompok akan terjadi ketika setiap individu atau kelompok tidak memiliki sikap persatuan dan kesatuan. Sebagai warga negara harus menjaga dan mengamalkan sikap persatuan dan kesatuan di mana pun berada, baik di keluarga, lingkungan masyarakat atau sekolah. Karena dengan adanya persatuan dan kesatuan akan memperkokoh ketahanan dan keamanan negara dari ancaman luar.