Bayam merupakan bahan pangan sayur yang sering digunakan sehingga lebih efisien jika Anda menanam bayam sendiri di rumah. Selain menghemat biaya, menanam bayam dapat menjadi media refreshing ibu-ibu rumah tangga untuk meredam stres. Bayam bisa ditanam secara langsung atau harus disemai terlebih dahulu.
foto: pexels
Menanam bayam secara langsung
Anda membutuhkan tanah yang sudah diolah terlebih dahulu. Tanah dipersiapkan dengan cara dicangkul sedalam 20—30 cm, lalu diberi pupuk kandang sebanyak 10 ton/hektare atau 1 kg/m2. Biji ditebar berbaris membujur dari barat ke timur dengan jarak antarbaris sebesar 20 cm. Penebaran biji harus dilakukan secara hati-hati supaya merata dan tidak menumpuk. Agar penyebaran lebih merata, biji dicampur dengan sedikit pasir atau abu dapur.
Biji bayam yang sudah ditebar akan tumbuh setelah 3—5 hari ditebar. Tanaman yang sudah berumur dua minggu dapat digerak-gerakkan ke kanan dan kiri setiap pagi dengan ujung sapu lidi yang dipegang mendatar. Cara ini berguna untuk memperkuat tanaman, mempercepat pertumbuhan, dan terbebas dari serangga berbahaya.
Tanaman yang sudah berumur tiga minggu atau pada saat sudah memiliki lebih dari empat helai sebaiknya diberikan urea sebanyak 100 kg/hektare yang ditebarkan di antara dua baris tanaman.
Menanam bayam secara tidak langsung
Anda perlu menyemai bijinya terlebih dahulu dalam wadah penyemaian berupa tray atau baki plastik. Isi baki plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan. Buat barisan tanaman dengan kedalaman lebih kurang 0,5 cm. Tabur biji pada barisan tanaman, lalu tutup dengan media secara tipis-tipis. Letakkan wadah penyemaian di tempat yang agak teduh.
Tanaman dipindahkan ke dalam bedengan setelah tinggi tanaman mencapai 10 cm. Bayam ditanam dengan jarak tanam 20 cm × 40 cm. Untuk menunjang kebutuhan nutrisi tanaman, berikan pemupukan pada saat penanaman berlangsung.
Baca Juga :
Jenis-jenis Bayam yang Biasa Dibudidayakan
5 Manfaat Bayam yang Bisa Menyehatkan Kulitmu
Hati-Hati Memasak Bayam, Salah-Salah Bisa Celaka
Syarat penanaman
Bayam dapat tumbuh dengan baik di tanah yang memiliki pH 6—7. Jika pH kurang dari 6, tanaman bayam akan tumbuh merana. Sementara, pH di atas 7 akan membuat bayam mengalami klorosis, yaitu timbul warna putih kekuning-kuningan, terutama pada daun yang masih muda.
Perawatan
Daun bayam dirawat dengan cara menyiangi gulma yang tumbuh seperti alang-alang dan rumput teki. Selain itu, cegah daun bayam dari serangan hama dan penyakit. Jika sudah menyerang, berantas hama dan penyakit secara manual dengan langsung mengambil dan membuang bagian tanaman yang sakit.