Selama masa kehamilan sirkulasi nutrisi dari ibu ke janin terjadi melalui plasenta (tali pusat). Namun, masyarakat Indonesia belum banyak yang mengetahui bahwa setelah bayi lahir, ternyata tali pusat yang kaya akan nutrisi itu bisa dimanfaatkan untuk terapi berbagai macam penyakit. Alih-alih menguburkannya, tali pusat kini menjadi investasi biologis yang mulai dilirik keluarga modern saat ini.
Meriana Virtin, Medical Advisor dari Cord Blood Banking Cordlife menyampaikan perlunya menyimpan darah tali pusat bayi karena banyak manfaat yang tersimpan pada darah tali pusat sebagai alternatif sel punca yang sampai saat ini dapat digunakan dalam pengobatan lebih dari 85 jenis penyakit seperti leukimia, anemia aplastik, dan thalasemia.
“Baik darah maupun tali pusatnya itu sendiri sama-sama memiliki manfaat untuk mengobati penyakit,” kata Meriana ditemui dalam acara Baby-baby Fair di JCC Senayan, Sabtu, 18 Februari 2017.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, sel punca darah tali pusat bisa digunakan tidak hanya oleh si bayi di kemudian hari. Investasi ini bisa juga digunakan oleh keluarganya yang membutuhkan. Apalagi menurut data, sel darah punca tali pusat yang disimpan, tetap dalam keadaan baik meski disimpan berpuluh-puluh tahun lamanya.
Yang penting diperhatikan menurut Wita Pratiwi, Marketing Manager Cord Blood Banking Cordlife, selektif memilih bank penyimpan darah tali pusat di tempat terpercaya dan memiliki izin, agar sel punca darah tali pusat bisa benar-benar digunakan saat dibutuhkan.