Manusia dapat bertahan hidup sampai dengan tiga minggu tanpa makanan, tetapi kemampuan bertahan hidup turun menjadi 3 sampai 10 hari jika tidak mendapat cairan. Mengapa? Karena tubuh kita sebagian besar terdiri dari cairan. Bahkan dalam tulang yang tampaknya padat pun terdapat air.
Kita perlu minum selain untuk menjaga berjalannya fungsi-fungsi dalam tubuh, juga untuk mengganti cairan tubuh yang dikeluarkan atau dibuang. Setiap harinya kita kehilangan 2,5 liter sebagian besar melalui proses berkemih sebanyak 1,5 liter, sisanya pernapasan, keringat, dan melalui proses buang air besar.
Beberapa alasan mengapa kita harus mencukupi kebutuhan minum:
- Menjaga agar proses pencernaan berjalan dengan baik. Proses pencernaan telah dimulai dari mulut. Air membantu membentuk air ludah yang berperan dalam proses pencernaan. Selain mempermudah proses menelan, air ludanh mengandung anzim pencernaan yang telah mulai bekerja sejak makanan dikunyah dalam mulut. Jumlah air ludah yang cukup dapat menghindarkan kita dari bau mulut yang mengganggu dan menurunkan kemungkinan gigi berlubang. Air membantu tubuh dalam proses penyerapan sari-sari makanan dan transportasi ke jaringan tubuh.
- Air juga membantu proses pembuangan sampah melalui buang air kecil dan buang air besar.
- Menjaga agar organ tubuh berfungsi dengan baik. Airi menyediakan lingkungan kelembapan yang ideal bagi hidung, tenggorokan, kerongkongan, dan telinga.
- Air membentuk sebagian besar dari darah. Kecukupan air mempengaruhi proses sirkulasi darah.
- Air merupakan salah satu komponen penting dalam cairan pelumas sendi.
- Air menjaga kelembapan kulit. Kulit yang kekurangan cairna mudah menjadi kering dan pecah-pecah sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit kulit.
- Air menjaga kelembapan otot. Kelembapan otot memengaruhi kinerja otot, maka orang yang sedang berolahraga perlu lebih memerhatikan asupan cairan.
- Air membantu proses menjaga temperatur tubuh.
- Air membantu kita menjaga berat badan.
Mencukupi kebutuhan cairan juga dapat membantu terhindar dari stres. Kekurangan cairan sebanyak 500 ml saja dapat menyebabkan meningkatnya kadar kortisol, salah satu hormon stres. Kita sering mendengar nasihat untuk banyak minum air putih, tetapi berapa banyak air putih yang harus diminum sepanjang hari tidak jelas. Apakah semakin banyak minum air putih membuat kita semakin sehat dan bebas stres?
Informasi yang sring beredar dan dipercaya sebagai kebenaran adalah minum air putih sebanyak 8 gelas setiap hari. Timbul pertanyaan berikutnya, berapa gelas yang digunakan?
Sebagian besar kebutuhan cairan setiap hari dapat dipenuhi dengan minum air putih atau cairan lainnya seperti susu, air teh, air kopi, jus, kuah sayur, dan sebagian kecil sekitar 20% diperoleh melalui air yang terkandung dalam makanan kita. Namun kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda tergantung berbagai faktor:
- Berat badan, semakin berat tubuh semakin banyak cairan yang dibutuhkan.
- Jenis kelamin, pria relatif membutuhkan cairan lebih banyak daripada wanita.
- Umur, setiap hari bayi membutuhkan sekitar 0,7-0,8 liter cairan, anak-anak membutuhkan sekitar 1,3-1,7 liter, sedangkan anak yang lebih besar (usia 9-13 tahun) membutuhkan 2,5 liter air.
- Aktivitas fisik, semakin akti seseorang semakin banyak cairan yang dibutuhkan.
- Keadaan lingkungan, berada di tempat yang panas atau tempat yang tinggi membuat kebutuhan cairan meningkat.
- Penyakit yang diderita, beberapa penyakit seperti penyakit ginjal atau jantung mengharuskan pembatasan asupan cairan dan sebaliknya beberapa penyakit lainnya membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak.
- Obat-obatan, selain penyakit, obat tertentu juga membutuhkan jumlah asupan cairan yang berbeda.
- Ibu hamil dan menyusui membutuhkan cairan lebih banyak dari biasanya.
- Sesudah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam atau minum-minuman yang mengandung kafein seperti kopi juga membuat asupan cairan perlu ditambah.
Karena kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, maka pertanyaan tepatnya jumalh cairan yang harus diasup menjadi sulit terjawab. Tetapi hal ini tidak perlau terlampau dikhawatirkan karena kita dapat melihat apakah kita sudah memenuhi kebutuhan cairan melalui berbagai cara seperti:
- Memperhatikan warna urin ketika berkemih, warna urin yang gelap dan berbau menyengat menunjukkan kita belum mencukupi kebutuhan cairan kita, tetapi beberapa obat, vitamin, atau beberapa jenis makanan memiliki kemampuan mengubah warna urin sehingga perlu parameter lainnya untuk mencukupi kebutuhan cairan atau belum.
- memperhatikan jumlah urin ketika berkemih, pada umumnya jumlah urin setiap kali berkemih sekitar 150-600 ml, bila hanya sedikit urin yang dikeluarkan berarti kita perlu lebih banyak minum.
- Memperhatikan frekuensi berkemih, pada umumnya setiap hari orang akan berkemih sebanyak 6-8 kali, tetapi berkemih 4-10 kali setiap hari masih dianggap normal selama orang yang bersangkutan tidak merasa terganggu. Secara rata-rata orang akan berkemih setiap 2-4 jam.
- Memperhatikan rasa haus, karena haus memberi sinyal bahwa tubuh membutuhkan cairan lebih banyak. Pada orang berusia lanjut rasa haus tidak selalu ada karena fungsi tubh yang mulai mengalami penurunan sejalan bertambahnya usia.
- Bau mulut kurang sedap, air liur kental dan berkurang, bibir dan mulut kering serta kulit kering memberikan peringatan kurang pemenuhan kebutuhan cairan.
Anjuran minum 8 gelas air setiap hari bisa benar bisa juga kurang tepat karena setiap orang adalah pribadi unik yang membutuhan asupan cairan berbeda-beda.