Studi yang menggunakan salad sederhana ini telah mengubah cara berpikir para ahli gizi mengenai kelaparan. Barbara Rolls, Ph.D., seorang profesor ilmu gizi di Penn State University, baru-baru ini meneliti dampak makan dengan volume besar: Salad 100 kalori yang terdiri dari
3 cangkir romaine cincang, ½ wortel berukuran sedang, 1 iris lobak, ½ tomat, 2 sdm keju cheddar parut rendah lemak, dan ½ mentimun sedang yang dicampur dengan 2 sdm dressing Italia rendah lemak– sebelum atau setelah makan malam. Orang yang makan salad, terlepas dari soal waktu, dilaporkan kenyang lebih baik dan makan 11 persen lebih sedikit. Studi lain yang dilakukan Rolls menemukan bahwa mengonsumsi sup berbasis kaldu atau sebuah apel sebelum makan juga dapat membantu mengekang asupan kalori. Alasannya adalah bahwa kita cenderung tetap makan berat setiap hari, tanpa memperhatikan kalori atau kandungan gizinya.
Tip untuk Anda: Makan sebanyak yang Anda bisa dari makanan berkalori sangat rendah – seperti sayuran yang tidak mengandung zat tepung, sup berbasis kaldu, dan buah, demikian ulas Rolls. Konsumsi jumlah yang wajar dari makanan yang kepadatannya rendah, seperti biji-bijian, polong-polongan, protein tanpa lemak, sayuran berzat tepung, dan susu rendah lemak. Sebaliknya, konsumsilah dalam porsi kecil makanan dengan kepadatan menengah, seperti roti, keju, kacang-kacangan, dan yang lemaknya lebih tinggi seperti daging serta produk susu. Batasi bom makanan berkalori tinggi seperti gorengan, permen, dan cookies.