Dalam karya sastra kalimat bermajas ironi sering digunakan untuk memperkaya khasanah gaya bahasa sastra tersebut, majas ini tentu saja memiliki perbedaan dengan majas lainnya yakni dalam hal pemilihan kita dan penyampaian makna ketika diterapkan dalam kalimat. Hal ini menjadi faktor yang penting untuk diketahui agar kita dapat menerapkan majas ini dengan tepat.
Untuk tujuan inilah menghadirkan materi ini untuk kalian yang ingin memahami dan membuat kalimat majas ironi. Dalam artikel ini pengertian majas ironi akan dibahas secara lengkap. Selain itu, beberapa contoh majas ironi juga akan diberikan untuk membantu pemahaman, kalau begitu simak dibawah ini.
Ironi berasal dari kata Yunani “eironeia” yang berarti “pura-pura tidak tahu”, dalam bentuk majas, ironi ialah majas yang menyatakan makna yang bertentangan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan sindiran. Majas ironi melakukannya dengan cara menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya yang dimaksud.
Dengan kata lain, ironi itu bersifat menyembunyikan dan menutup-nutupi. Ironi merupakan penggunaan kata-kata yang berbeda dan apa yang ditulis atau diucapkan. Ironi dapat dikatakan sebagai praktik kepura-puraan karena menyembunyikan makna sebenarnya. Makna yang dimaksud berlawanan dengan apa yang dikatakan, ironi dapat bersifat halus tetapi dapat juga menyatakan makna yang kasar, majas ironi digolongkan sebagai salah satu majas pertentangan atau majas sindiran.
Adapun contoh penggunaan majas ironi sebagai berikut: