Atmosfer adalah kumpulan gas yang membuat Bumi layak huni. Atmosfer terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, 1% uap air, dan sejumlah kecil gas lainnya seperti argon, dan karbon monoksida. Semua gas ini bergabung untuk menyerap radiasi ultraviolet dari Matahari dan menghangatkan permukaan planet melalui retensi panas. Massa atmosfernya sekitar 5 × 1018kg. 75% dari massa atmosfer berada dalam jarak 11 km dari permukaan.
Sementara atmosfer menjadi lebih tipis semakin tinggi Anda pergi, tidak ada garis yang jelas membatasi atmosfer dari ruang angkasa; Namun, garis Karman, pada 100 km, sering dianggap sebagai batas antara atmosfer dan luar angkasa. Efek masuk kembali bisa dirasakan pada 120 km.
Selama sejarah Bumi yang luas, ada tiga atmosfer yang berbeda atau yang telah berevolusi dalam tiga tahap utama. Atmosfir pertama terbentuk sebagai hasil dari curah hujan besar di seluruh planet yang menyebabkan penumpukan samudera utama. Atmosfer kedua mulai berkembang sekitar 2,7 miliar tahun yang lalu. Kehadiran oksigen mulai tampak dari pelepasan alga fotosintesis. Atmosfer ketiga mulai berperan ketika planet mulai merentangkan kakinya, begitulah. Lempeng tektonik mulai secara konstan menata ulang benua sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu dan membantu membentuk evolusi iklim jangka panjang dengan memungkinkan transfer karbon dioksida ke simpanan karbonat berbasis darat yang besar. Oksigen bebas tidak ada sampai sekitar 1,7 miliar tahun yang lalu. Oksigen menunjukkan pasang surut utama hingga mencapai kondisi mantap lebih dari 15%.
Atmosfer mempunyai 5 lapisan berdasarkan suhunya yaitu, troposfer, stratosfer mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
Troposfer merupakan lapisan udara paling bawah dan lapisan atmosfer, di atas permukaan bumi. Memiliki ketebalan yang berbeda-beda pada setiap tempat. Di khatulistiwa ketebalannya mencapai 16 km, di daerah iklim sedang dan di daerah kutub ketebalannya 8 km. Lapisan ini memiliki sifat yang khas yaitu setiap kita naik 100 m suhu udara akan turun 0,5 oc sampai 0,64 °C, begitu juga sebaliknya, kalau kita turun 100 m maka suhu udara akan naik 0,5 oc sampai 0,6 °c.
Pada lapisan ini terjadi proses pembentukan gejala cuaca seperti, hujan, dan angin. Pada lapisan ini terdapat kandungan oksigen dan nitrogen yang sangat banyak untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi. Antara troposfer dan stratosfer terdapat lapisan peralihan yang disebut tropopouse.
Stratosfer adalah lapisan udara di atas troposfer yang menunjukkan perubahan temperatur yang kecil ke arah vertikal. Lapisan ini berada pada ketinggian 15 – 55 km. Pada lapisan ini terdapat lapiasan ozon dengan konsentrasi terbesar terdapat pada ketinggian 22 km. Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bagi troposfer dan permukaan bumi dan radiasi sinar ultraviolet matahari. Penipisan lapisan ozon seperti yang terjadi dewasa ini, dapat mengubah iklim dan selanjutnya dapat memengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Antara stratosfer dan mesosfer terdapat lapsan yang disebut stratopouse.
Lapisan ini beria pada ketinggian 50-80 km, pada lapisan ini sebagian meteor terbakar dan teniral, sehingga tidak sampai ke permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi untuk memantulkan gebmbang radio dan televisi (gelombang VHF dan UHF), sehingga kita dapat menikmati siaran radio dan televisi. Antara mesosfer dan termosfer terdapat lapisan mesopouse.
Termosfer merupakan lapisan udara di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 80 km sampai batas antara atmosfer dengan angkasa luar. Pada lapisan ini suhu mencapai 1500 oc. Lapisan bagian bawah dan termosfer ini disebut ionosfer (ketinggian antara 80 – 450 km), pada lapisan ini terjadi proses ionisasi yang menyebabkan terkumpulnya proton dan elektron,
lapisan atmosfer
Pada lapisan ini suhu bisa mencapai 2.200°c. Merupakan batas antara atmosfer bumi dengan angkasa luar.
BACA JUGA :
Belajar Lapisan Atmosfer Bumi, Salah Satu Materi Geografi yang Harus Kamu Kuasai!