Manusia memiliki sensor suhu alami yaitu kulit. Hal ini dikarenakan kulit mampu mendeteksi kondisi suhu lingkungan. Ketika berada di daerah kutub, kalian tentu akan merasakan dingin. Ketika berada di dekat api unggun, kita dapat merasakan hangat.
Kulit manusia memiliki sifat elastis, sensitif, sangat kompleks. Kulit manusia secara otomatis dapat mendeteksi suhu panas, dingin, atau normal untuk cuaca tertentu.
Hal ini dikarenakan kulit manusia dilengkapi dengan struktur kulit yang kompleks sehingga mampu menjalankan peran kulit sebagai indra peraba. Selain mampu mendeteksi suhu, baik panas atau dingin, kulit juga mampu mendeteksi adanya tekanan.
Berikutnya, akan masuk dalam pembahasan pertama tentang kulit, yaitu struktur kulit. Simak ulasannya pada uraian di bawah.
Struktur Kulit
Struktur kulit dibagi dalam 3 (tiga) lapisan utama, yaitu lapisan epidermis, dermis, dan jaringan lemak (subkutis). Pada masing-masing lapisan terdiri atas komponen-komponen penting. Komponen inilah yang membantu kulit dalam menjalankan perannya sebagai indra peraba. Sehingga, kulit dapat menanggapi rangsang berupa panas, dingin, tekanan, dan lain sebagainya.
Perhatikan gambar struktur kulit yang diberikan seperti gambar di bawah.
Lapisan Epidermis tidak memiliki pembuluh darah. Suplai nutrisi pada kulit lapisan epidermis diperoleh melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Lapisan epidermis tersusun atas stratum korneum (lapisan tanduk), stratum lusidum, stratum granulosum (lapisan malpighi), stratum spinosum, dan stratum germinativum (lapisan basal).
Struktur kulit ke dua adalah lapisan dermis atau biasa disebut sebagai kulit jangat. Lapisan dermis terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut, ujung-ujung saraf indra, dan kelenjar keringat.
Terakhir adalah jaringan yang terletak di bawah lapisan dermis, yaitu jaringan ikat bawah kulit (hipodermis). Lapisan jaringan ikat bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal dengan lapisan lemak bawah tubuh atau subkutis.
Setelah mengetahui letak struktur kulit dan komponen penyusunnya, selanjutnya akan diulas tentang fungsi bagian-bagian kulit.
Fungsi Bagian-Bagian Kulit
Pada ulasan di atas telah diuraikan struktur kulit yang terbagi ke dalam 3 (tiga) lapisan utama. Ulasan yang akan dibahas di sini adalah fungsi bagian-bagian kulit. Perhatikan fungsi masing-masing komponen yang akan diberikan di bawah.
Epidermis (lapisan kulit ari)
Stratum Korneum: lapisan yang selalu mengelupas dan berganti dengan sel yang baru.
Stratum Lusidum: lapisan yang tidak berpigmen.
Lapisan Malpighi:
Stratum Granulosum: memberikan warna pada kulit dan melindungi dari sinar matahari.
Stratum Germinativum: regenarasi kulit yang rusak.
Rambut: sebagai alat sensor yang paling peka.
Pori-Pori: tempat keluarnya keringat.
Dermis
Kelenjar Sebasea (Kelenjar Minyak): menjaga kelembaban kulit.
Kelenjar Keringat: mengatur suhu tubuh.
Korpuskula: saraf peraba yang peka terhadap rangsang.
Pada bagian dermis juga terdapat korpuskula-korpuskula yang peka terhadap rangsangan tekanan, panas, sentuhan, dan dingin. Terdapat lima korpuskula, yaitu korpuskula paccini, korpuskula ruffini, korpuskula meisner, korpuskula krause, dan korpuskula merkel. Letak korpuskula pada lapisan dermis, secara lebih detailnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Korpuskula dan jenis rangsangan yang sesuai dapat dilihat pada daftar di bawah.
Korpuskula Paccini: peka terhadap rangsangan berupa tekanan.
Korpuskula Ruffini: peka terhadap rangsangan panas.
Korpuskula Meisner: peka terhadap sentuhan.
Korpuskula Krause: peka terhadap rangsangan dingin.
Lempeng Merkel: peka terhadap rangsangan sentuhan/tekanan ringan.
Jaringan Ikat Bawah Kulit
Lapisan jaringan ikat bawah kulit sering disebut sebagai lapisan lemak bawah atau subkutis. Sesuai namanya, pada lapisan ini terdapat banyak lemak. Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan. Selain itu terdapat pembuluh darah yang memiliki fungsi sebagai tempat peredaran darah.
Jaringan lemak: menghasilkan minyak/sebum untuk kelembaban kulit.
Pembuluh darah: tempat peredaran darah.
Gangguan pada Kulit
Upaya paling mudah untuk merawat kulit adalah mandi secara teratur dengan sabun yang wangi. Sehingga kondisi kulit senantiasa bersih. Keadaan kulit yang kotor dapat menyebabkan beberapa gangguan yang dapat dialami kulit. Berikut ini adalah beberapa daftar gangguan pada kulit.
Jerawat: tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran.
Dermatitis: peradangan pada kulit dan ditandai dengan kulit membengkak, memererah, dan gatal.
Panu, kadas, dan kurap: penyakit gatal padad kulit yang disebabkan oleh jamur.
Makula: perubahan warna kulit yang tegas dan datar tanpa ada cekungan atau benjolan.
Asbes: kumpulan nanah karena adanya proses infeksi oleh bakteri atau parasit. Gangguan kulit ini disebabkan oleh reaksi perlindungan jaringan untuk mencegah penyebaran/perluasan infeksi ke bagian tubuh lain.
Sekian pembahasan tentang kulit yang meliputi struktur kulit, fungsi bagian-bagian kulit, dan gangguan pada kulit. Terimakasih semoga bermanfaat.