Berpikir secara diakronis adalah salah satu pendekatan yang memeriksa evolusi atau perubahan suatu hal dari waktu ke waktu.
Pendekatan diakronik memungkinkan penilaian terhadap bagaimana perubahan tersebut terjadi sepanjang sejarah.
Konsep diakronik melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang waktu.
Melalui proses ini, manusia dapat membandingkan dan memahami perkembangan sejarah masyarakat dari satu zaman ke zaman berikutnya.
Selain itu, berpikir secara diakronis mengajarkan kehati-hatian dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu pada waktu-waktu tertentu.
Karena memandang peristiwa dalam konteks transformasi atau pergerakan sepanjang waktu, maka konsep diakronik sendiri bersifat dinamis.
Dengan kata lain, berpikir diakronis menganggap kehidupan sosial sebagai entitas yang selalu bergerak dan berubah seiring berjalannya waktu.
Sebagai contoh, seorang peneliti yang menulis tentang sejarah masyarakat suku Tengger akan menggambarkan bagaimana suku Tengger terbentuk dari waktu ke waktu.
Dimulai dari keruntuhan Majapahit hingga perkembangan masyarakat Tengger dari sisa-sisa masyarakat Hindu pada masa Majapahit.
Ciri-ciri diakronis antara lain: