Komet tersebut bernama 45P/Honda-Mrkos-Pajdušáková. Objek antariksa itu melesat dengan cepat di samping bulan yang menyinari 31 Desember 2016 malam hari. Butuh waktu lima tahun kembali, bila ingin menyaksikan komet tersebut dilihat oleh penduduk Bumi.
"Pada malam tahun baru, komet dan bulan sabit akan bertemu dan mengucapkan selamat tinggal kepada tahun 2016," ujar Badan Antariksa Amerika Serikat dikutip dari Daily Mail, Jumat, 30 Desember 2016.
Dilihat secara periodiknya, komet 45P mengitari penuh orbitnya di Tata Surya ini mencapai 5,25 tahun. Keberadaan batuan luar angkasa itu ditandai dengan warna hijau yang kebiruan.
NASA menyebutkan, komet 45P ini berhasil diidentifikasi di ufuk barat pada 15 Desember lalu. Dan diperkirakan akan mengalami puncaknya terlihat saat kegelapan malam.
Namun bagi pencinta astronomi, momen lewatnya komet 45P itu bisa jadi peristiwa langka. Sebab menyaksikan malam pergantian tahun dengan dipadu melintasnya komet 45P pada malam yang bersamaan, tentu tidak mudah.
Bukan hanya karena akan kalah bersaing dengan riuhnya kembang api yang mengguncang langit dengan kelipnya, tetapi untuk melihat komet 45P membutuhkan alat bantu berupa teropong, sehingga bisa terlihat jelas.
Sebelumnya, belum lama ini terjadi hujan meteor Ursid yang setiap tahun terjadi antara 17 dan 23 Desember. Tapi tahun ini, Ursid mencapai puncak hujan meteornya terjadi pada 22 Desember.