Jamur itu terdiri dari berbagai macam jenis sobat, banyak deh pokoknya. Untuk mempermudah dalam mengenali tiap jenis jamur tersebut dibutuhkan pengklasifikasian. Nah, pada keesempatan kali ini akan membahas secara lengkap mengenai Klasifikasi Jamur. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Para ahli biologi memperkirakan di seluruh dunia terdapat sekitar 1,5 juta spesies jamur. Diantaranya baru sekitar 100.000 spesies jamur yang telah diketahui. Secara filogenetik jamur digolongkan ke dalam 4 divisio, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Berikut ini adalah klasifikasnya:
1. Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung.
Zygomycota merupakan jamur yang memiliki spora dengan dinding yang tebal tebal, dimana bahan dinding sel jamur terbuat dari bahan kitin. Berbagai jenis jamur dalam kelompok Zygomycota dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu secara seksual atau aseksual.
Struktur tubuh Zygomycota terdiri atas spora dan hifa yang memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan. Kumpulan beberapa hifa akan membentuk bagian jamur yang disebut miselium. Karakteristik Zygomycota hifa tidak bersekat, Jamur Zygomycota tidak memiliki tubuh buah, mempunyai beberapa inti (koenositik), memiliki rhizoid, bentuk miselium bercabang banyak, dinding sel terdiri atas kitin, dan tidak memiliki zoospora, sehingga sporanya merupakan sel – sel yang berdinding.
Ciri-ciri Jamur Zygomycota adalah:
Contoh Jamur Zygomycota
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah sebagai berikut.
2. Ascomycota
Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak bersekat seperti pipa, jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding sel terdiri atas kitin dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasit adalah jamur Saccharomycosis yang menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).
Baca Juga: Jamur Ascomycota: Struktur Tubuh, Reproduksi dan Contohnya
Askus yang dihasilkannya jamur Ascomycota memiliki bentuk yang bermacam-macam dan inilah yang menjadi dasar untuk mengklasifikasikan Ascomycota. Beberapa macam bentuk Ascomycota adalah sebagai berikut.
Pada kelompok jamur ini, askokarpnya berbentuk botol yang merupakan ciri dari kelas Pyrenomycetes, contoh yang terkenal dari jamur ini adalah sebagai berikut.
3. Basidiomycota
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium. Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung.
Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe merupakan suatu massa miseliumyang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang ditopang oleh stipe.Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisapembungkus yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
Beberapa contoh Basidiomycota yang penting adalah sebagai berikut.
Beberapa contoh Basidiomycota yang merugikan adalah sebagai berikut.
4. Deuteromycota
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi). Berikut ini adalah ciri-ciri Deuteromycota:
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman; Epidermophyton floocosum yang menyebabkan kutu air; Epidermophyton microsporum yang menyebabkan panu; Tychophyton tonsurans yang menyebabkan ketombe di kepala. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).
Semoga materi ini bisa bermanfaat ya otakers!