Apakah kamu langganan layanan streaming berbayar Netflix? Kalau kamu langganan Netflix pasti tau serial dokumenter ‘Street Food’ yang menampilkan beragam kisah kuliner jajanan kaki lima di beberapa negara. Di serial itu, kamu bisa menyaksikan kisah-kisah penjaja makanan jalanan mulai dari Osaka, Ho Chi Minh, Delhi, Singapura, hingga yang terdekat, Yogyakarta.
Makin pengen nonton Street Food karena ada Mbah Satinem, penjaja jajan pasar legendaris di Jogja. Di episode Street Food Jogja, Mbah Satinem menceritakan perjuangannya menjual jajan pasar hingga seterkenal sekarang. Pengen tahu kisahnya, yuk simak review serial Street Food di Netflix.
“Saya menghidupi 10 orang, ada 3 anak dan 7 cucu dari jualan jajan pasar,” ujar Mbah Satinem.
Netflix mengangkat kisah Mbah Satinem dalam serial dokumenter Street Food episode Yogyakarta, Indonesia. Serial yang tayang perdana pada tanggal 26 April ini menampilkan profil Mbah Satinem beserta kisah perjuangan di balik manisnya lupis atau cenil bikinannya.
Pecinta kuliner mana yang nggak kenal Mbah Satinem? Penjual jajan pasar di Jl Baciro setiapa pagi ini begitu legendaris karena menjaga keotentikan rasa kuliner yang telah berusia ratusan tahun. Antrian selalu mengular setiap pagi kala Mbah Satinem menjajakan jajan pasarnya.
Proses Mbah Satimen jadi sepopuler sekarang tidaklah instan. Mbah Satinem nggak lulus SD. Beliau berjualan sejak masih belia dengan membantu ibunya. Perjuangannya tidak mudah karena orang tuanya harus bercerai. Ia pun harus meneruskan usaha jajan pasar ibunya setelah ibunya pun tiada. Beruntung Mbah Satinem bertemu dengan suaminya yang membantunya berjualan.
Mbah Satinem telah berjualan jajan pasar selama lebih dari 50 tahun. Selama ini beliau jadi ‘penjaga’ citarasa tradisional kuliner khas Yogyakarta yang perlahan tergerus makanan kekinian. Ia berjualan setiap hari dan sudah bangun pada pukul 12 malam untuk memasak. Buah kerja kerasnya mulai menemui hasil ketika asisten mantan Presiden Soeharto menjadikan jajan pasar Mbah Satinem sebagai langganan. Mulai saat itu, rezekinya mengalir hingga mampu menghidupi keluarga, termasuk anak dan cucunya.
Usia Mbah Satinem memanglah tak lagi muda. Suatu saat, pasti akan ada saatnya ia tak bisa berjualan lagi. Maka ia berharap anaknya bisa meneruskan usahanya yang telah dilakukan puluhan tahun ini. Jajan pasarnya kini telah mendunia. Banyak pelanggan baru yang tahu Mbah Satinem dari Netflix. Tak jarang pelanggan minta foto bareng Mbah Satinem. Beliau pun kini makin terkenal. Buah kerja keras yang tidak pernah mengkhianati hasil.
Tak dipungkiri, serial Street Food Netflix bikin banyak orang penasaran dengan jajan pasar Mbah Satinem. Nggak cuma itu saja, Gudeg Lindu, Mie Lethek yang juga diulas dalam serial edisi Yogyakarta tersebut juga naik pamornya. Hal yang positif untuk promosi kuliner tradisional agar tak tergerus oleh zaman.