Ada kalanya kamu menghisap buah atau permen yang benar-benar kecut, kemudian mukamu jadi jelek banget. Kamu mungkin juga sudah melihat banyak video bayi di media sosial yang mukanya jelek banget (tapi tetap imut) ketika diberi makanan masam atau kecut oleh seseorang. Nah, kenapa bisa seperti itu? Dilansir dari berbagai sumber, inilah alasan ilmiah kenapa rasa kecut membuat wajah kita semua menjadi jelek!
sensitivitas seseorang terhadap rasa kecut itu berbeda satu sama lain. Hal ini ditemukan oleh peneliti Paul M. Wise, PhD dan timnya. Lidah kita sejauh ini mampu mengenal rasa manis, asin, asam/kecut, pahit dan umami.
Setiap pangkal syaraf perasa memiliki sejumlah sel perasa yang berbentuk seperti rambut (hanya bisa dilihat melalui mikroskop). Ketika makanan yang larut dalam liurmu menyentuh mereka, mereka memberi tahu otakmu tentang rasa apa yang sedang kamu makan. Terkait hal tersebut, sensitivitas rasa ternyata bergantung pada gen yang ada pada tubuh kita, termasuk sensitivitas kita terhadap rasa kecut.
,jika kamu memberikan buah kecut yang sama pada orang-orang yang berbeda, intensitas reaksi mereka bisa sangat berbeda satu sama lain. Ada yang biasa saja, ada yang wajahnya tampak jelek dan ada yang seakan terlihat sangat berlebihan.
Namun setiap orang akan tetap menghasilkan wajah yang jelek ketika tingkat rasa kecut makanan/minumannya menyentuh batas yang mampu mereka toleransi sebagai “biasa saja”. Hal ini terjadi karena reaksi wajah tersebut merupakan respon di luar sadar kita.
Sebagai manusia kita masih memiliki insting alami. Insting yang wajarnya berguna di alam liar ini juga berguna untukmu dalam bertahan di kehidupan sehari-hari. Dilansir dari mentalfloss.com, wajah jelekmu bisa menjadi insting kita untuk tidak memakan sesuatu yang berbahaya. Bukan berarti makanan/minuman kecut pasti berbahaya. Tapi rasa kecut atau masam sering ditemui pada makanan/minuman yang bisa membuat kita sakit, seperti: susu basi atau buah yang belum matang. Jadi respon tersebut bisa memberikan tanda waspada ke seluruh bagian tubuh agar bersiap mempertahankan kondisi kesehatannya.
sebuah eksperimen dilakukan pada 21 ahli perasa. Setiap partisipan diberikan makanan dengan kombinasi rasa yang berbeda-beda. Masing-masing rasa tersebut pun dibedakan atas 3 intensitas rasa yang berbeda. Mereka juga diberikan air putih untuk menetralisir rasa. Jika makanan yang diberikan pada mereka memang makanan yang tidak mereka suka (berdasarkan survey di awal), mereka akan cenderung bereaksi lebih berlebihan.
Sistem dan fungsi tubuh kita memang luar biasa ya, dengan segala instingnya. Jadi sebelum tubuhmu berjuang keras untuk menjaga kesehatanmu, kamu perlu mengenal betul kemampuan tubuhmu dalam hal ketahanan terhadap berbagai rasa. Jangan sudah tahu bahwa kamu tidak tahan kecut atau pedas, kemudian kamu terlalu paksakan. Nanti bisa berakibat tidak baik untuk tubuhmu. Jaga kesehatanmu baik-baik ya, itu prioritas nomor satu!