Tempe merupakan salah satu makanan Indonesia yang difermentasikan. Saat ini tempe sudah mendunia dan sudah menjadi ciri khas dari Indonesia. Tekstur, aroma, dan rasa yang tidak ditemui pada bahan makanan lainnya membuat tempe menjadi favorit dan sudah diolah menjadi beragam makanan. Saat ini ada 4 jenis tempe yang beredar di pasaran.
foto: pixabay
Tempe Benguk
Jenis tempe benguk dibuat dengan menggunakan biji atau kacang koro sebagai bahan baku pengganti kedelai. Poses pembuatan tempe benguk diawali dengan membersihkan biji koro dengan cara dicuci, lalu biji koro direbus selama 2—3 jam hingga masak. Biji koro yang sudah masak dikupas kulitnya dan direndam selama 2—3 hari dengan air matang dan airnya harus diganti beberapa kali.
Biji koro yang sudah menyerap air dipotong kecil atau ditumbuk menjadi potongan sebesar butiran jagung, cuci kembali biji koro, lalu rebus. Setelah dingin, biji koro ditambahkan ragi tempe kedelai, lalu dibungkus dan difermentasikan selama dua hari.
Tempe Gembus
Tempe gembus merupakan tempe yang difermentasikan dengan jamur tempe. Tempe gembus dibuat dari ampas tahu yang dikeringkan. Untuk menghilangkan kadar airnya, dengan cara dimasukkan ke kain katun putih yang bersih, lalu dipres selama beberapa jam. Selanjutnya, ampas dikukus. Setelah matang, ampas didinginkan dan ditambahkan dengan ragi tempe kedelai.
Campuran ampas tahu dengan ragi tempe dibungkus daun pisang dan diletakkan di atas tampah, lalu ditutup dengan daun pisang. Tempe ini difermentasikan selama 2 hari. Tempe gembus yang sudah jadi akan berbentuk padat atau kompak dan berwarna putih keabu-abuan dengan mengeluarkan aroma yang khas.
Tempe Lamtoro
Biji lamtorogung memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga bagus untuk memenuhi kebutuhan protein manusia. Pembuatan tempe yang dibuat dengan biji lamtoro sama dengan pembuatan tempe pada umumnya.
Tempe Semangit (Tempe Bosok)
Tempe semangit merupakan produk fermentasi lanjutan dari tempe kedelai non GMO. Tempe ini memiliki daya tahan 2 × 24 jam saja. Setelah itu, tempe akan busuk. Setelah busuk, sejatinya tempe tersebut sedang mengalami proses fermentasi lanjutan yang sengaja diperpanjang selama 1—3 hari hingga menghasilkan tempe yang memiliki penampilan busuk, padahal bisa tetap dikonsumsi. Dengan catatan, tidak difermentasikan dalam waktu yang lama.