Penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, bernama Corona semakin mengkhawatirkan. Virus yang berasal dari makanan-makanan eksotis ini telah tersebar ke banyak negara di dunia. Di negara asalnya sendiri, penyebaran virus ini semakin marak sampai-sampai pemerintah mengisolasi kota Wuhan.
Kekhawatiran atas paparan virus ini membuat pembelian masker di Cina pun meningkat. Stok masker habis dan mengalami keterbatasan. Beberapa orang yang nggak sempat membeli akhirnya memutar otak untuk tetap aman beraktivitas.
Karena keterbatasan stok masker, orang-orang di Tiongkok mencoba membuat masker darurat. Dilansir dari Suara.com, masyarakat Tiongkok setidaknya membutuhkan masker setidaknya 60 juta helai per hari untuk memberi keamanan pada seluruh masyarakat. Itu berarti Tiongkok kekurangan 40 juta masker setiap harinya.
Selain di Tiongkok, permintaan masker secara global pun melonjak tajam. Lonjakan permintaan masker ini sama persis saat wabah SARS merebak di Tiongkok pada tahun 2003, flu burung pada 2009 dan polusi terparah di tahun 2014-2015.
Orang-orang di Tiongkok dilarang pergi keluar rumah tanpa menggunakan Masker. Untuk mengurangi tingkat penyebaran dan juga pencegahan paling dasar, pemerintah Tiongkok mengeluarkan beberapa peraturan. Selain mengisolasi kota tempat virus berasal, pemerintah juga melarang masyarakat untuk keluar rumah tanpa menggunakan masker.
Bahkan masyarakat Tiongkok dilarang untuk mengendarai kendaraan umum tanpa menggunakan masker. Demi aktivitas tetap berjalan masyarakat yang nggak terbagi masker membuat masker-masker darurat mereka sendiri.
Masyarakat membuat masker sendiri yang terbuat dari sayur dan buah-buahan. Karena keterbatasan ini, masyarakat membuat maskernya sendiri dari bahan-bahan seadanya. Dilansir dari New York Post, di bandara Shangai terlihat satu keluarga menggunakan masker yang terbuat dari botol plastik bekas air minum.
Nggak hanya botol plastik, masyarakat Tiongkok pun menggunakan masker yang terbuat dari kulit jeruk, dan sawi putih.
Kondisi Tiongkok akibat penyebaran virus ini cukup menyedihkan. Untuk kita yang berada di Indonesia, jangan panik dan segera membeli masker bila diperlukan. Lebih baik mencegah dari sekarang daripada mengobati nanti