Beberapa monera dapat menimbulkan beragam penyakit pada sejumlah organisme lain seperti sifilis (raja singa) pada manusia, dan lainnya. Tidak hanya peran negatif, sebagian monera memiliki peranan yang amat penting dalam kelangsungan hidup organisme bumi, yaitu pelapukan. Tidak hanya itu, beberapa organisme mengadakan simbiosis mutualisme dengan monera. Sekitar 5000 spesies anggota kerajaan monera yang telah diketahui. Para ahli memperkirakan bahwa masih banyak jenis yang ditemukan berkisar 400.000 sampai 4.000.000.000 spesies.
1. Tersusun atas satu sel (uniseluler)
Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga biru dari kerajaan plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.
2. Bentuk sel bervariasi
Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).
3. Tipe sel prokariotik
Alasan yang paling mendasari terbentuknya kingdom monera adalah struktur sel. Semua anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena ketiadaann membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.
4. Memiliki dinding peptidoglikan
Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter).
5. Tidak memiliki organel bermembran
Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang terdapat pada monera antara lain:
a. Nukleoid: kromosom yang terkumpar di sitoplasma
b. Mesosom: pelekukan membran sel yang berfungsi sebagai organel respirasei (serupa mitokondria).
c. Ribosom: berfungsi untuk sintesis protein.
d. Klorofil: terkumpar dalam membran sel
e. Membran sel.
f. Dinding sel.
6. Motil
Pada umumnya kelompok monera dilengkapi alat gerak (flagel) yang memungkinkan dapat bergerak. Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki, dibedakan:
a. Atrik, tidak memiliki flagel.
b. monotrik, memiliki satu flagel pada salah satu ujung selnya.
c. Amfitrik, memiliki flagel pada kedua ujungnya.
d. Lofotrik, memiliki banyak flagel pada salah satu ujung tubuhnya.
e. Peritrik, memiliki banyak flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
Baca Juga :
Karakteristik Kingdom Animalia, Ciri-ciri dan Klasifikasinya
Karakteristik Kingdom Plantae, Ciri-ciri dan Pembahasannya
Karakteristik Kingdom Protista, Ciri-ciri dan Klasifikasinya
7. Habitat: kosmopolit
Organisme memiliki habitat yang cukup luas. Hampir diberbagai belahan bumi bahkan di dalam tubuh organism dapat ditemukan anggota monera (kosmopolit: dimana-mana).
8. Beragam metabolisme respirasi seluler
Kelompok monera memiliki keragaman dalam mendapatkan energi. Berdasarkan cara perolehannya, maka dibedakan menjadi:
a. Autotrof, mampu membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik. Fotoautotrof mengandalkan energi cahaya untuk mereduksi senyawa anorganik menjadi energi, sementara kemoautotrof mengandalkan energi kimia untuk menghasilkan energi.
b. Heterotrof, mengambil makanan dari organisme lain:
1) Fotoheterotrof, menggunakan cahaya untuk mengubah senyawa organik menjadi ATP
2) Kemoheterotrof, menggunakan senyawa kimia untuk menghasilkan ATP
c. Saprofit, mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati
d. Parasit, mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup.
Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen dibedakan menjadi:
a. Aerob, menggunakan oksigen
b. Anaerob, tidak menggunakan oksigen
9. Reproduksi
a. Aseksual (tanpa perkawinan) : membelah diri dan endospora
b. Seksual: konjugasi
Berdasarkan struktur selnya, kingdom monera dikelompokkan menjadi dua divisi:
1. Archaebacteria
Merupakan kelompok bakteri purba. Karakteristik yang dimiliki anggota archae berbeda dengan anggota monera lainnya. Kelompok ini ditemukan pada tempat- tempat yang ekstreem. Ciri – ciri Archaebakter yaitu:
a) Tidak memliki dinding peptidoglikan
b) Memiliki beberapa jenis RNA polimerase
c) Tahan terhadap antibiotik (streptomiesin dan kloralfenikol)
d) Hidup pada tempat – tempat ekstreem
Archae dibedakan berdasarkan tempat hidupnya:
a. Methanogen, adalah kelompok archae yang menghasilkan gas metana (CH4). Kelompok ini merupakan organisme anaerob obligat, artinya tidak dapat mentolerir oksigen, resiprasi berlangsung secara anaerob. Bakteri ini dapat ditemukan di lapisan rawa paling bawah. Bakteri ini dimanfaatkan untuk mengubah kotoran hewan menjadi biogas. Selain itu, bakteri ini ditemukan dalam simbiosis mutualisme pada sistem pencernaan hewan (sapi, rayap).
b. Halofil ekstrim, (halo “garam”; phylos “suka”). Merupakan kelompok archae yang ditemukan pada daerah dengan kadar salinitas (garam) yang tinggi, seperti pada laut mati dan great salt lake. Kelompok ini memiliki pigmen orhodopsin penangkap energi matahari yang digunakan untuk menghasilkan ATP (energi).
c. Termofil ekstrim, kelompok ini ditemukan pada tempat dengan suhu ekstrem antara 60°C – 105°C. Bakteri ini biasa ditemukan pada sumber mata air panas atau kawah gunung berapi. Energi yang diperoleh ialah dengan kemosintesis dari senyawa sulfur.
2. Eubacteria
Merupakan kelompok bakteri yang memiliki dinding peptidoglikan. Kelompok ini dibedakan menjadi:
a. Spirokaeta, berbentuk spiral (spiro: spiral) dengan panjang sekitar 0,25mm. mendapatkan energi melalui kemoheterotrof. Menyebabkan penyakit. Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
b. Klamidia, parasit di dalam sel hewan. Contoh: Chlamydia trachomatis penyebab kebutaan yang ditularkan melalui seksual. Bakteri ini mendapatkan energi dari inangnya.
c. Bakteri gram, jenis bakteri yang didasarkan atas pewarnaan gram. didapati dua macam gram:
1) Gram negatif, dinding peptidoglikan tipis. Berwarna merah pada pewarnaan gram. Umumnya patogen, contoh Salmonella sp.
2) Gram positif, memiliki dinding peptidoglikan yang tebal. Berwarna ungu jika dilakukan pewarnaan gram. Umumnya menguntungkan, contoh: Basillus sp.
d. Cyanobacteri, merupakan golongan alga biru. Fotoautotrof dengan fotosintesis. Memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan. Ditemukan di air tawa, air laut, atau dalam bentuk simbiosis dengan organisme lain (fungi, membentuk lichens). Ada yang membentuk koloni, tidak memiliki alat gerak. Contoh: Anabaena sp.
e. Proteobacteri, dibedakan menjadi tiga kelompok:
1) Bakteri ungu, memiliki pigmen. Fotoautotrof atau fotoheterotrof.
2) Proteobacteri kemoautotrofik, bakteri yang bersimbiosis dengan tumbuhan, misal Nitrosomonas.
3) Proteobacteri kemoheterotrofik, bakteri yang hidup dalam tubuh hewan. Contoh E.coli.