Kedudukan Antara Ilmu Biologi dengan Ilmu Lain – Dalam perkembangannya biologi tidak dapat berdiri sendiri, tetapi selalu berhubungan dengan ilmu-ilmu lain, diantaranya sebagai berikut.
Dengan ditemukannya alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip fisika, seperti mikroskop, termometer, dan alat-alat listrik, biologi dapat berkembang dengan pesat terutama yang berhubungan dengan mikrobiologi. Di samping prinsip-prinsip fisika dapat membantu menjelaskan gejala biologi yang bersifat fisis, misalnya:
a. peristiwa osmosis, difusi dalam proses penyerapan air dan hara yang dilakukan oleh tumbuhan;
b. Penggunaan kaca mata, untuk membantu manusia yang mengalami cacat mata, seperti miopi (mata dekat), merupakan cacat mata yang dapat disebabkan oleh lensa mata terlalu cembung atau terlalu panjang sehingga benda-benda yang dekat akan terlihat dengan jelas, sedangkan benda-benda yang jauh akan terlihat kabur. Untuk membantu penderita mata miopi diperlukan kaca mata yang berlensa cekung. Hypermiopia (mata jauh), merupakan cacat mata yang disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek sehingga benda-benda yang dekat terlihat kabur. Penderita hipermiopi dapat dibantu dengan kaca mata yang berlensa cembung. Presbiopi, merupakan cacat mata di mana lensa mata kehilangan elastisitasnya karena bertambahnya usia seseorang sehingga lensa mata kurang berakomodasi. Untuk membantu digunakan kaca mata lensa cembung (positif)
Dengan bantuan ilmu kimia, prinsip kerja enzim dan hormon menjadi mudah untuk dipahami. Demikian juga pada peristiwa fotosintesis, respirasi, dan pencernaan makanan mudah untuk dipahami.
Matematika sangat membantu dalam penelitian-penelitian biologi, terutama dalam menafsirkan hasil penelitian. Misalnya, dalam percobaan genetika yang dilakukan oleh Mendel pada saat menghitung perbandingan dari hasil persilangan tanaman ercis.
Pada ilmu ekonomi, misalnya untuk meningkatkan hasil pertanian kita mengenal kebijakan oleh pemerintah, yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian adalah usaha untuk meningkatkan produksi pertanian dengan jalan mengoptimalkan penggunaan lahan yang telah ada, misalnya dengan pemupukan, irigasi, dan penggunaan bibit unggul.
Ekstensifikasi adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan jalan memperluas lahan pertanian. Usaha ini dilakukan pada daerah-daerah yang tanahnya masih luas, seperti di daerah-daerah transmigrasi.