Sobat pasti suka dengan makanan yang gurih dan memiliki banyak rasa kan? Ternyata dalam proses pembuatannya ada zat aditif yang ditambahkan dalam makanan tersebut. Bahan penyedap dan pemberi aroma menjadi salah satu zat aditif yang sering digunakan untuk menambah cita rasa makanan. Berikut penjelasannya.
Bahan penyedap merupakan salah satu zat aditif yang digunakan untuk memberikan rasa tertentu pada makanan, sehingga makanan menjadi lebih gurih, manis, asam, dan sebagainya. Pada umumnya, makanan ditambahkan bahan penyedap rasa, sehingga makanan tersebut lebih disukai oleh konsumen.
Berdasarkan regulasi yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa dan Australia, ada tiga jenis penyedap rasa:
Bahan penyedap rasa sintesis yang paling banyak digunakan adalah MSG (monosodium glutamat) atau yang sering disebut dengan micin/vetsin dan asam cuka.
MSG sendiri dihasilkan dari fermentasi tetes tebu dengan bakteri Micrococcus glutamicus. Selain itu, ada pula penyedap rasa lain, seperti natrium/kalium guanilat dan natrium/kalium inosinat. Sedangkan untuk bahan penyedap rasa alami biasanya diperoleh dari bahan berikut ini.
Bahan penyedap dan bahan pemberi aroma menjadi salah satu zat aditif yang familiar di masyarakat. Meskipun begitu penggunaannya harus tetap dibatasi sesuai kebutuhan. Selain bahan penyedap, bahan pemberi aroma bisa didapatkan dari golongan ester dengan rasa dan aroma buah. Sehingga makanan memiliki rasa seperti buah aslinya tanpa harus mengeluarkan banyak biaya yng dibutuhkan dari hasil sari buah alami.
Berikut merupakan bahan pemberi aroma yang biasa digunakan untuk menambah cita rasa makanan.
Nah, itulah bahan penyedap dan pemberi aroma makanan yang biasanya digunakan untuk melezatkan makanan. Semoga informasi di atas menambah khazanah ilmu kimia kamu sobat.