Ingatkah kalian kapan terakhir kali membaca buku? Jika tidak, mungkin sudah saatnya kalian kembali membukan koleksi buku-buku yang telah dibeli. Pasalnya, membaca buku memiliki banyak manfaat yang tak terduga. Ungkapan "buku adalah jendela dunia" pasti sering kita dengar. Sayangnya, kesibukan dan rasa malas seringkali membuat kita mengabaikan aktivitas membaca buku. Agar kita semkin giat membaca, berikut 10 manfaat membaca buku:
1. Meningkatkan IQ
Penelitian menunjukkan anak-anak yang rajin membaca bisa tumbuh menjadi orang yang lebih cerdas. Riset yang dilakukan selama satu dekade oleh Masyarakat Inggris untuk Penelitian dalam Perkembangan Anak menganalisis perkembangan kognitif hampir 2.000 set kembar identik. Dalam riset tersebut, peneliti membandingkan keterampilan membaca dan skor tes peserta. Hasil menunjukkan, anak kembar dengan kemampuan membaca awal terbaik mendapat skor lebih tinggi pada tes kecerdasan saat remaja daripada saudara kandungnya yang kurang rajin membaca. Baca juga: Demi Kesehatan Fisik dan Mental, Jangan Malas Membaca Buku
2. Menurunkan tingkat stres
Saat sedang stres, membaca novel bisa menjadi obat terbaik. Membaca selama 30 menit memiliki manfaat menenangkan yang sama dengan melakukan yoga dengan durasi waktu yang sama. Hal tersebut sudah terbukti lewat riset 2009 yang dilakukan oleh peneliti University of Sussex. Menurut peneliti, hanya dengan membaca enam menit sehari dapat menurunkan tingkat stres sebesar 68 persen. Hasil riset juga membuktikan pergi jalan-jalan, minum secangkir teh atau kopi, dan mendengarkan musik kurang efektif untuk mengusir stres daripada membaca. "Tidak masalah apa pun buku yang Anda baca, stres dan cemas akan berkurang," ucap pemimpin riset. Baca juga: Sudahkah Membaca Buku Hari Ini?
3. Meningkatkan kosa kata
Pada tahun 1990-an, peneliti terkemuka Keith Stanovich dan rekan-rekannya melakukan penelitian untuk menguji manfaat membaca. Peneliti menemukan, orang yang membaca secara teratur memiliki sekitar 50 persen kosa kata yang lebih besar dan 50 persen lebih banyak pengetahuan berbasis fakta dibandingkan mereka yang tidak suka membaca. Hasil tersebut diuji dengan Author Recognition Test (ART) untuk mengukur keterampilan membaca mata pelajaran peserta. Baca juga: Temuan Baru, Hobi Membaca Bikin Pria Lebih Menarik
4. Meningkatkan harapan hidup
Riset dari Yale University yang menganalisis ribuan orang dewasa berusia 50 tahun membuktikan, peserta yang membaca buku selama 30 menit sehari hidup dua tahun lebih lama daripada mereka yang membaca majalah atau koran. Tak tanggung-tanggung, riset tersebut dilakukan selama 12 tahun. Hasil riset juga mengungkap, mereka yang membaca lebih dari 3,5 jam per minggu 23 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal selama masa riset. Dengan kata lain, membaca buku juga mampu membuat kita hidup lebih lama.
5. Memiliki empati yang lebih baik
Selain meningkatkan IQ, membaca juga dapat meningkatkan kemampuan emosional kita. Riset 2013 dari Harvard membuktikan, peserta yang membaca fiksi sastra lebih baik dalam mengidentifikasi emosi ekspresi wajah daripada mereka yang membaca fiksi populer, nonfiksi, atau tidak membaca sama sekali. "Semakin banyak fiksi yang dibaca, semakin baik mereka memahami dunia sosial daripada sekadar mengamati isyarat halus di lingkungan mereka," ucap Maja Djikic, psikolog di University of Toronto. Baca juga: Gerakan Ibu Bangsa Membaca, Agar Anak Pun Gemar Membaca
6. Memberi latihan pada otak
Riset 2013 yang diterbitkan oleh jurnal Brain Connectivity membuktikan, mahasiswa yang membaca cerita fiksi menunjukkan peningkatan konektivitas di area otak mereka yang terkait dengan bahasa dan memori hingga lima hari kemudian. Seperti membangun massa otot ketika kita berolahraga, membaca setiap hari dapat melatih pikiran untuk mengaktifkan dan meningkatkan fungsi kognitif. Baca juga: Diet Sehat Bikin Anak Jago Membaca
7. Membangun ikatan dengan anak
Bukan rahasia lagi membaca untuk anak-anak dapat dapat meningkatkan keterampilan membaca, kecerdasan, dan kinerja sang anak di masa depan. Jenis buku yang kita baca untuk anak juga memiliki pengaruh yang berbeda. Menurut riset 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, orangtua yang membaca dari buku cetak, bukan tablet atau e-book, memiliki interaksi verbal dan nonverbal yang paling bermakna dengan anak-anak mereka.
8. Menurunkan risiko demensia
Menurut riset University of Santiago de Compostela, Spanyol, memiliki kosa kata yang kaya dapat membuat pikiran tetap tajam seiring bertambahnya usia. Setelah mengevaluasi skor tes kosa kata lebih dari 300 peserta yang berusia di atas 50 tahun, para peneliti menemukan peserta dengan skor tertinggi memiliki risiko penurunan kognitif tiga hingga empat kali lebih rendah daripada mereka yang memiliki skor lebih rendah.