Komodo dragon fight with each other. Indonesia. (c) Shutterstock" src="https://media.travelingyuk.com/wp-content/uploads/2018/11/index-17.jpg" style="height:230px; width:400px" />Two Komodo dragon fight with each other. Indonesia. (c) Shutterstock
Komodo merupakan hewan endemik yang hanya bisa ditemukan di kawasan yang saat ini masuk ke dalam Taman Nasional Komodo. Terletak di antara Pulau Flores dan Pulau Sumbawa, taman nasional ini menjadi suaka bagi naga terakhir di dunia tersebut. Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pulau Kode merupakan habitat utama kadal raksasa beracun yang panjangnya bisa mencapai tiga meter itu. Tapi mengapa komodo hanya ada di Indonesia?
Pertanyaan sederhana di atas ternyata memiliki jawaban yang sangat kompleks. Butuh riset puluhan tahun untuk menemukan jawaban yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian untuk menggali jawaban itu dilakukan oleh gabungan peneliti dari Australia, Indonesia, Italia, dan Denmark. Penelitian yang memakan waktu lebih dari satu dekade itu diterbikan di Proceeding of the Royal Society B, fakta menariknya sudah rangkum berikut ini.
Padar island, salah satu spot paling indah di Pulau Komodo karena terlihat perbukitan dan lautan. (c) Shutterstock
Fakta dasar yang diketahui adalah bahwa habitat utama komodo ada di beberapa pulau di Sunda Kecil. Selain di pulau-pulau yang berada di kawasan Taman Nasional, komodo juga sempat terlihat di Pulau Flores. Namun penelitian kali ini memfokuskan pada komodo yang tinggal di 10 titik di empat pulau di Taman Nasional. Riset mengapa komodo hanya ada di Indonesia ini juga memakan waktu satu dekade untuk mengamati perilaku binatang yang menjadi obyek penelitian di titik-titik itu.
Komodo Dragons at Komodo Island, Flores, East Nusa Tenggara, Indonesia. (c) Shutterstock" src="https://media.travelingyuk.com/wp-content/uploads/2018/11/Two-Wild-Komodo-Dragons-at-Komodo-Island-Flores-East-Nusa-Tenggara-Indonesia.jpg" style="height:267px; width:400px" />
Dua Komodo di Pulau Komodo, Flores, Indonesia (c) Shutterstock
Dalam penelitian diketahui bahwa nenek moyang komodo bisa jadi berasal dari tempat lain. Mereka datang ke pulau-pulau yang saat ini mereka tempati untuk mencari lahan makan sekaligus melakukan eksplorasi. Para komodo mungkin datang dengan perjuangan berat, meski sebenarnya memiliki kapasitas untuk melakukan perjalanan jauh, baik di darat maupun di air. Anatomi tubuh komodo sebenarnya cukup mendukung hewan ini untuk menempuh medan berat sekalipun.
Komodo dragon, Varanus komodoensis, on island Rinca. Is the biggest living lizard in the world, Indonesia. (c) Shutterstock" src="https://media.travelingyuk.com/wp-content/uploads/2018/11/Hello-from-the-Dragon.-The-Komodo-dragon-Varanus-komodoensis-on-island-Rinca.-Is-the-biggest-living-lizard-in-the-world-Indonesia.-1.jpg" style="height:212px; width:400px" />
Komodo adalah kadal terbesar yang hanya bisa ditemukan di Indonesia (c) Shutterstock
“Begitu mereka membuat koloni di sebuah pulau, meski sebelumnya sudah datang dari tempat yang jauh, mereka memutuskan perjalanan mereka sudah cukup. Mereka bertahan di tempat itu tak peduli seberapa berat kondisinya. Itu sungguh mengherankan, Komodo memang hewan yang unik,” terang Tim Jessop, professor ekologi di Deakin University Australia yang memimpin penelitian ini. Komodo bahkan nyaris tak pernah meninggalkan lembah tempat mereka dilahirkan. Bukan karena tak mampu, tapi komodo memang tak mau melakukannya. Hal tersebut menjadi alasan lainnya mengapa komodo hanya ada di Indonesia.
Komodo jenis Varanus komodoensis yang hidup Pulau Rinca, Indonesia (c) Shutterstock
Tendensi untuk bertahan di tempat kelahiran ini memiliki alasan simpel; mereka sudah nyaman dan tahu harus ke mana harus mencari mangsa. Mereka juga hafal bentang alam tempat mereka lahir. Melakukan eksplorasi yang jauh juga membawa resiko besar. Jika misalnya seekor komodo terdampar di sebuah pulau sendirian, maka ia tidak akan bisa bereproduksi melanjutkan keturunannya.
Komodo National Park. An excellent illustration. (c) Shutterstock" src="https://media.travelingyuk.com/wp-content/uploads/2018/11/Komodo-dragon-is-on-the-ground.-Interesting-perspective.-The-low-point-shooting.-Indonesia.-Komodo-National-Park.-An-excellent-illustration..jpg" style="height:293px; width:400px" />
Komodo hidup di tanah dengan titik pandangan yang rendah, Taman Nasional Komodo, Indonesia (c) Shutterstock
Untuk mengetahui kemampuan navigasi komodo, sebuah penelitian dilakukan dengan memindahkan beberapa ekor komodo dari lembah tempat mereka dilahirkan. Ada yang dipindah cukup dekat, hingga sejauh 22 kilometer tapi tetap di pulau yang sama. Ada juga yang dipindah ke pulau lain. Dalam empat bulan, semua komodo yang dipindah di pulau yang sama sudah kembali ke ‘rumah’ asal mereka. Sementara itu komodo yang dipindah ke pulau lain memilih untuk bertahan saja di pulau barunya. Artinya, komodo sebenarnya memiliki kemampuan navigasi yang bagus.
Komodo dragon (Varanus komodoensis) stands on its hind legs and open mouth. It is the biggest living lizard in the world. On Rinca island. Indonesia. (c) Shutterstock" src="https://media.travelingyuk.com/wp-content/uploads/2018/11/The-Komodo-dragon-Varanus-komodoensis-stands-on-its-hind-legs-and-open-mouth.-It-is-the-biggest-living-lizard-in-the-world.-On-Rinca-island.-Indonesia..jpg" style="height:284px; width:400px" />
Komodo hanya ada di Indonesia (c) Shutterstock
Kemalasan komodo untuk berpencar ini sebenarnya membawa bahaya besar bagi kelangsungan spesies mereka. Dengan terus berkumpul di satu tempat, perkawinan sedarah menjadi sulit dihindari. Data DNA yang diambil para peneliti menunjukkan bahwa perkawinan sedarah itu sudah sering terjadi. Dengan menolak berpencar, komodo juga menghadapi ancaman kurangnya sumber makanan serta bencana alam. Semua bahaya itu bisa dihindari jika saja komodo mau berpencar meninggalkan tanah kelahiran mereka dan berinteraksi dengan koloni lain.
Jadi pada dasarnya, alasan mengapa komodo hanya ada di Indonesia karena mereka sendiri yang memilih untuk tinggal di pulau-pulau Sunda Kecil. Komodo punya kemampuan untuk bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain, tapi mereka sudah terlanjur nyaman dan betah di rumah tempat mereka dilahirkan. Unik sekali, ya. Bagaimana, apakah Teman Traveler sudah pernah melihat binatang ini langsung dari Taman Nasional Komodo?