Seksolog yang bernama Dr Justin J. Lehmiller mengatakan seseorang yang melakukan ekshibisionisme pada usia dewasa ini, biasanya sudah menunjukkan tanda sejak remaja.
"Hal yang tidak mengejutkan ekshibisionisme sering dikaitkan dengan keterampilan sosial dan interpersonal yang buruk. Hal ini menunjukkan kalau beberapa individu mungkin menjadi ekshibisionis karena kesulitan membangun hubungan seksual yang lebih konvensional," tulis Dr Justin dalam blog pribadinya.
"Ketika individu terkait untuk pertama kali menemukan perilaku ini menyenangkan, bisa jadi terbentuk asosiasi psikologis kuat yang sulit diubah," lanjut sang penulis buku The Psychology of Human Sexuality.
Berbeda dengan Dr Justin, dr Andri, SpKJ, FAPM selaku psikiater dari Klinik Psikosomatik RS Omni Hospital Alam Sutera mengatakan pelaku ekshibisionis sebetulnya bisa saja merasa inferior dengan lawan jenis. Hal ini biasanya membuat si pelaku merasa berkuasa ketika berhasil menakuti korbannya.