Anda suka nasi Padang? Ya, walaupun dari Padang, tapi nasi ini bisa ditemui di hampir seantero Indonesia. Ada sebuah fenomena menarik terkait nasi Padang ini. Lazim diketahui, jika kita membeli nasi Padang untuk dibawa pulang porsinya lebih banyak. Kenapa?
Menurut berbagai sumber, di Sumatera Barat dan sekitarnya (termasuk Pekanbaru), rumah makan tidak disebut dengan Rumah Makan Padang, melainkan RM Ampera. Jamak ditemui rumah makan di sana diawali oleh kata Ampera kemudian barulah disusul dengan nama RM itu sendiri. Misal, RM Ampera Beringin, RM Ampera Siti Nurbaya, dan seterusnya.
Ampera sendiri adalah kepanjangan dari amanat penderitaan rakyat.
Di masa penjajahan dulu, RM Padang termasuk RM yaNg eksklusif, hanya kaum penjajah dan para saudagar kaya saja yang bisa menikmati lezatnya rendang, gulai tunjang, kepala ikan kakap, dendeng, dan kawan-kawan. Bahkan, saudagar kaya yang dimaksud disini adalah saudagar etnis China, bukan pribumi.
Ini karena di masa penjajahan, daging dan beras termasuk komoditi mahal yang tidak selalu dapat dibeli rakyat. Oleh karena itulah, harga makanan Padang menjadi mahal dan hanya para penjajah dan saudagar kaya yang bisa menikmatinya.