KITA tahu VO2Max biasa dipakai untuk mengukur tingkat kemampuan fisik seorang atlet. Tapi apa sebenarnya VO2Max itu?
VO2Max berasal dari gabungan Volume, O2, dan Maximum.
Jadi ini adalah tingkat maksimal oksigen atau O2 yang mampu diserap tubuh, ketika beraktivitas tinggi. Sederhananya VO2Max adalah daya tahan kebugaran tubuh saat aerobik.
VO2Max menjadi indikator pemakaian oksigen oleh jantung, paruparu, dan otot untuk metabolisme.
Dalam ilmu olahraga, VO2 Max menunjukkan kebugaran jasmani atau kapasitas fisik seseorang.
Cara mengukurnya memakai satuan liter O2 per menit. Kemudian dibagi dengan berat badan. Nantinya bisa mendapatkan nilai relatif VO2Max.
Perlu diingat sebetulnya memiliki VO2Max tinggi tidak selalu berbanding lurus dengan prestasi di lapangan.
Namun dengan VO2Max tinggi, seorang atlet berpeluang meraih prestasi besar. Karena memiliki kemampuan fisik yang tinggi, sehingga mampu konsisten bermain di arena.
Untuk mengukur VO2Max cara yang biasa dilakukan lewat tes bleep. Yaitu lari
jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai
dengan lari pelan-pelan secara bertahap. Kemudian makin lama makin cepat, hingga atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari.
Dari situ berarti kemampuan maksimalnya pada level bolak-balik tersebut bisa terlihat.
Terus siapa pemegang rekor dunia untuk VO2Max atlet? Dari data yang ada rekor VO2Max untuk atlet putra, tercatat atas nama Oskar Svendsen, atlet balap sepeda.
Nilai VO2Max atlet yang masih berusia 26 tahun itu mencapai 97,5 mililiter per kg per menit. Nilai itu terekam saat Junior World Time Trial Championship 2012.*
Rekor VO2Max (Putra)
97,5: Oskar Svendsen, Norwegia, Sepeda
92,0 : Matt Carpenter, Amrik, Lari Maraton
88,0: Miguel Indurain, Spanyol, Sepeda
84,0: Lance Armstrong, Amrik, Sepeda
80,9: Oyvind Leonhardsen, Norwegia, Sepak Bola
Rekor VO2Max (Putri)
78,6: Joan Benoit, Amrik, Lari Maraton
76,0: Flavia Oliveira, Brasil, Sepeda
74: Charlotte Kalla, Swedia, Cross Country
71,2: Ingrid Kristiansen, Norwegia, Maraton
67,2: Rosa Mota, Portugal, Maraton