Sepertinya gak ada makhluk hidup yang gak pernah menguap ya. Kalau manusia sering banget menguap pasti dihubungkan dengan rasa mengantuk, lelah atau rasa bosan. Tapi ternyata menguap gak cuma identik sama mengantuk doang tapi bisa jadi ada sebuah kelainan pola tidur seperti sleep apnea menguap adalah salah satu cara mengidentifikasi masalah tidur yang sebenarnya belum juga sepenuhnya dipahami oleh para ahli.
Sumber: pexel
Sebenarnya Ada banyak teori tentang mengapa kita menguap. Yang pertama, kita tidak melakukannya hanya karena lelah.
Tapi ada juga yang mengatakan menguap itu karena tubuh kita kekurangan pasokan oksigen. Ide teori yang paling mendekati adalah karena kebiasaan orang bernafas pendek, demikian kata Michael Decker, Ph.D profesor di Frances Payne Bolton School of Nursing di Case Western University dan juru bicara American Academy of Sleep Medicine.
Namun ada penelitian terbaru yang mengatakan kalau menguap itu bisa dibilang buat mendinginkan otak . Saat mulut terbuka karena menguap membuat dinding sinus melebar dan berkontraksi.
Ini akan memompa udara ke otak yang membuat temperatur otak jadi lebih dingin, demikian dilaporkan National Geographic.
Sumber: pexel
Pernah gak si ikut-ikut menguap ketika kita melihat orang lain nguap? Sebuah penelitian mengatakaan saat seseorang melihat video orang menguap, kurang lebih 50 persen penonton juga bakalan ikut menguap. Bahkan hal ini terjadi juga pada hewan lho!
Yang lebih mengesankan adalah hal sama juga terjadi pada anjing yang ikut menguap saat mendengar pemilik mereka melakukannya. Bahkan berpikir dan membaca tentang seseorang yang menguap juga bisa memicu rasa ingin menguap.
Apalagi kalau yang menguap itu adalah orang terdekat dijamin kamu langsung juga ikutan menguap
Sumber: pexel
Mungkin fakta ini kurang ilmiah, tapi nyatanya rata-rata manusia menghabiskan waktu untuk menguap kurang lebih enam detik. Namun selama enam detik tersebut detak jantung kita mendadak bertedat lebih cepat lho.
Pada 2012, sebuah penelitian mencoba menguji efek yang terjadi sebelum, selama dan setelah kita menguap. Selain itu ditemukan adalah ternyata ada sebuah perubahan psikologis pada enam detik itu namun dengan efek yang bereda setiap responden.
Sumber: pexel
Meski menguap bisa jadi sebuah tanda penyakit tapi biasanya bukan gejala awal dari sesuatu penyakit yang serius. Tapi ketika kita menguap terus menerus memang membuktikan kalau kita menjadi tanda dari masalah tidur yang serius.
Pada sejumlah orang, proses menguap terus menerus adalah reaksi dari saraf vagus yang mengindikasikan kalau ada masalah di jantung kita, demikian dikutip dari laman National Institute of Health. Pada kasus berbeda menguap sendiri bisa jadi mungkin gejala dari penyakit yang menyerang otak.
Sumber: pexel
Gak ada yang tahu mengapa, namun bayi yang ada di dalam perut ibu ternyata juga bisa menguap lho. Hal itu ditemukan saat seorang dokter sedang melakukan USD 4 dimensi dari seorang bayi pada tahun 2012 lalu.
Dokter sempat menduga kalau janin yang menguap ada hubungannya dengan perkembangan dari otak si janin, dan bisa jadi tanda tumbuh kembang anak, demikian dilaporkan LiveScience.