Anak-anak yang duduk di bangku sekolah saat tahun 80-an dan 90-an pasti pernah melihat atau malah mendapatkan hukuman dari guru galak. Entah karena belum potong kuku, lupa bikin pekerjaan rumah (PR), terlambat atau lupa pakai atribut lengkap saat upacara.
Beragam hukuman yang melibatkan fisik pun kerap guru berikan ke anak-anak yang melanggar. Walau begitu, sebagian murid zaman dulu mengganggap hal itu sah-sah saja karena memang salah. Bahkan, jika diingat-ingat lagi malah tertawa geli.
Di sistem pendidikan zaman sekarang, hukuman yang melibatkan fisik sudah tidak diperkenankan lagi. Namun, untuk sekadar mengingat serunya sekolah di zaman dulu, ini tujuh hukuman yang akrab dirasakan siswa yang duduk di bangku sekolah era 80-an dan 90-an.
1. Berdiri di depan kelas, angkat kaki
Dapat nilai jelek atau ngobrol terus, biasanya guru-guru zaman old meminta murid itu maju ke depan kelas. Sembari guru menjelaskan, si murid yang berisik diminta untuk berdiri sambil mengangkat kaki di depan kelas. Jika dipikir-pikir, apa ya tujuan guru ini?
2. Sikap hormat ke tiang bendera
Biasanya hukuman ini diberikan karena lupa memakai atribut saat upacara. Entah lupa bawa topi, dasi, atau seragam. Selain posisi saat upacara disendirikan, nanti sepulang sekolah diminta satu jam berdiri dengan sikap hormat ke tiang bendera.
3. Menulis "Saya berjanji tidak mengulanginya lagi"
Pernah mendapat hukuman ini? Jika iya, pasti pernah merasakan pegalnya tangan minta ampun. Beberapa guru terkadang tidak menerapkan hukuman fisik, tapi meminta menuliskan permintaan maaf serta berjanji tidak mengulangi hal tersebut di atas folio dua lembar bolak-balik.
4. Dijemur di lapangan
Pakai sepatu warna-warni, ketahuan merokok atau tawuran siap-siap saja dapat hukuman di sekolah. Salah satunya dijemur di lapangan.
5. Pukulan penggaris/kayu
Beberapa hukuman fisik memang sempat dirasakan siswa yang duduk di bangku sekolah tahun 80-an dan 90-an. Lupa potong kuku di hari Senin, siap-siap saja pukulan melayang di atas kuku. Atau kalau nilai jelek, bisa dapat cubitan yang besok bisa bikin kulit jadi biru.
6. Lari lapangan tiga putaran
Bagi yang sering terlambat masuk sekolah, pasti akrab dengan hukuman ini. Beberapa sekolah memintan kepada anak muridnya yang terlambat masuk ke gerbang sekolah berlari tiga kali putaran lapangan. Alhasil, saat masuk kelas sudah berkeringat dan ngos-ngosan. Mungkin, maksud guru agar kapok ya.
7. Lemparan kapur
"Duk..." Lemparan kapur dari guru biasanya melayagn gara-gara si murid berisik saat pelajaran. Walau tidak terlalu sakit, tapi malunya itu.