Apa sih, yang kamu ketahui tentang Imbuhan Konfiks? Ciri-ciri dari imbuhan konfiks ini gimana sih? Penasaran? Langsung aja yuk simak penjelasannya pada artikel berikut ini!
Apa itu Imbuhan Konfiks? Ya,
Imbuhan konfiks merupakan imbuhan yang ada di awal dan di belakang kata dasar. Imbuhan ini diletakkan bersama, bukan membentuk kalimat yang terpisah.
Ciri – Ciri Imbuhan Konfiks
Imbuhan Konfiks" src="https://cerdika.com/wp-content/uploads/2020/05/Ciri-Ciri-Imbuhan-Konfiks-760x568.jpg" style="height:299px; width:400px" />
Ada beberapa ciri – ciri yang membedakan imbuhan konfiks dengan imbuhan yang lainnya, yaitu:
Imbuhan awalan dan akhiran diletakkan bersamaan (gak bertahap). Contoh: imbuhan per- dan -an pada kata dasar “jalan“. Kata yang terbentuk melalui proses “per + tikai+ an” jadi terbentuk “pertikaian“.
Pembentukan gak dilakukan secara bertahap seperti “per + tikai” kemudian “tikai + an” yang akhirnya membentuk kata “pertikai-tikaian“.
Menyatakan satu kata gramatikal, kalo dipenggal gak menunjukkan makna gramatikal. Contoh: “keindahan” bila dipenggal jadi awalan aja (keindah) atau akhiran aja (indahan), maka gak mempunyai makna gramatikal.
Macam-Macam Imbuhan Konfiks
Imbuhan konfiks ini terbagi menjadi beberapa jenis, yang diantaranya sebagai berikut ini:
1. Konfiks Ke-an
Konfiks ke-an ini akan membentuk kata benda konkret dan abstrak, dengan jenis – jenis kata kerja pasif serta jenis – jenis kata sifat.
Imbuhan konfiks ke-an ini mempunyai beberapa makna, yang diantaranya sebagai berikut ini:
Menunjukkan sifat. Contohnya: Kelembutan, keindahan, kemerduan, kebersihan, kenyamanan. Semua contoh ini menyatakan sifat yaitu bersifat lembut, indah, merdu, bersih, dan nyaman.
Menunjukkan makna dalam keadaan. Contohnya: Kedinginan, kepanasan, kesakitan. Semua contoh ini menggambarkan dalam keadaan dingin, panas, dan sakit.
Menunjukkan perbuatan yang dilakukan secara gak sengaja. Contohnya: Pada kata ketiduran (gak sengaja tidur), ketinggalan, kecopetan.
Menunjukkan makna terlalu. Contohnya Kebesaran, kekecilan, kejauhan. Semua contoh ini menggambarkan makna terlalu besar, terlalu kecil, dan terlalu jauh.
Menyatakan makna agak atau menyerupai. Contohnya: Kekanak-kanakan. Contoh tersebut mempunyai makna menyerupai kanak-kanak.
Menunjukkan tempat atau daerah. Contohnya: Kerajaan, kedutaan, kepulauan. Semua contoh ini menunjukkan tempat atau daerah.
Menyatakan dapat di.. atau menunjukkan kata pasif: Contohnya: Kelihatan (bisa dilihat), kedengaran (bisa didengar).
Menyatakan makna yang di- . Contohnya: Kesayangan (yang disayang).
Contoh penggunaan konfiks ke-an dalam kalimat:
Tentu aja semua keinginan Maria dituruti, dia kan anak kesayangan Ayahnya.
Umurmu aja yang bertambah, sikapmu yang kekanak-kanakan belum juga berubah.
Setiap kali berbelanja online, baju yang kupesan selalu aja kebesaran.
Indonesia ini merupakan salah satu negara kepulauan.
Keindahan alam di Indonesia emang gak ada duanya, deh.
2. Konfiks Pe-an
Fungsi dari imbuhan konfiks pe-an ini yaitu buat membentuk kata benda.
Imbuhan ini bisa berubah bentuk menjadi pe-an, pem-an, pen-an, peng-an, peny-an, dan juga penge-an.
Ada beberapa makna dari konfiks pe-an yang bisa kamu ketahui disini, yaitu:
Menunjukkan makna cara. Contohnya: Pengiriman (cara mengirim), pembibitan (cara membibit), penyelesaian (cara menyelesaikan).
Menunjukkan makna tempat. Contohnya: Pelabuhan (tempat berlabuh), pengasingan (tempat mengasingkan)
Menyatakan makna perihal. Contohnya: Pembuatan (perihal membuat), pembangunan (perihal membangun), pembasmian (perihal membasmi).
Menyatakan makna alat buat me-. Contohnya: Pendengaran (alat buat mendengar), penglihatan (alat buat mendengar).
Contoh konfiks pe-an dalam kalimat:
Pelabuhan Tanjung Merak ada di kota Banten.
Pendengaran Kakek udah terganggu sejak usianya memasuki 65 tahun.
Pembangunan pabrik di Desa itu banyak ditentang oleh warga sekitar.
Pengiriman barang yang dijadwalkan minggu kemarin mengalami keterlambatan, karena cuaca yang buruk.
Progam pembuatan kerajinan dari barang barang bekas sangat didukung oleh Pemerintah.
3. Konfiks Per-an
Konfiks per-an ini juga gak beda dengan konfiks pe-an, yaitu mempunyai fungsi buat membentuk jenis-jenis kata benda.
Berikut ini, ada beberapa makna imbuhan per-an dalam suatu kata, yaitu:
Menunjukkan makna cara. Contohnya: Pergaulan (cara bergaul), permainan (cara bermain), perlindungan (cara berlindung).
Menyatakan makna hasil. Contohnya: Pertandingan (hasil bertanding), perlombaan (hasil bertanding), perundingan (hasil berunding).
Menunjukkan makna tempat. Contohnya: Permukiman (tempat bermukim).
Menyatakan tempat kumpulan. Contohnya: Pertokoaan (kumpulan toko).
Menunjukkan makna hal. Contohnya: Pertambahan (hal bertambah), perubahan (hal berubah).
Dibawah, ada beberapa contoh penggunaan konfiks per-an dalam kalimat:
Pertandingan bola antara Indonesia dan Malaysia minggu kemarin dimenangkan oleh tim Indonesia.
Pergaulan remaja, pada akhir – akhir ini sungguh mengkhawatirkan.
Pertambahan penduduk di Jakarta semakin tinggi setiap tahunnya.
Ditempat itu, akan dibangun wilayah pertokoan elit.
4. Konfiks Ber-an
Konfiks ber-an ini membentuk kata kerja. Dan, bentuk konfiks ber-an ini ada 2 macam yaitu konfiks ber-an dan juga konfiks be-an.
Imbuhan ber-an juga ada beberapa makna didalam suatu kata, yaitu:
Makna saling. Contohnya: Berpandangan (saling pandang), berpegangan (saling pegang), berpelukan (saling peluk).
Makna perbuatan yang dilakukan banyak orang. Contohnya: Bersahutan, berhamburan, berlarian. Semua kata ini menunjukkan perbuatan yang dilakukan oleh banyak orang (lebih dari dua orang).
Makna perbuatan yang dilakukan berulang ulang. Contohnya: Bertetesan, beruraian. Semua kata ini menunjukkan perbuatan yang dilakukan berulang ulang.
Contoh konfiks ber-an dalam kalimat:
Mereka sama sekali gak berbicara, cuma berpandangan.
Hujan bertetesan membasahi rambutnya yang ikal.
Meskipun dalam satu ruangan, mereka masih aja bersahutan.
5. Konfiks Se-nya
Fungsi dari bentuk konfiks se-nya ini adalah buat membentuk jenis-jenis kata keterangan dari kata sifat.
Ada beberapa makna dari imbuhan se-nya ini, diantaranya yaitu:
Menunjukkan tingkatan atau makna paling. Contohnya: Sebaik baiknya, sebesar besarnya, sekuat kuatnya. Semua kata ini menunjukkan makna paling.
Menunjukkan waktu. Contohnya: Setibanya, secepatnya. Semua kata ini menunjukkan makna waktu.
Contoh konfiks se-nya dalam kalimat:
Ranggu berteriak sekuat – kuatnya memanggil nama Danang.
Sebaiknya, kau memberikan keputusan secepatnya.
Segera hubungi aku, setibanya kau disana.
Nah, itulah beberapa contoh kalimat konfiks beserta dengan penjelasannya. Semoga bisa bermanfaat dan sampai jumpa pada pembahasan berikutnya ya.