Usaha dunia medis untuk melawan Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyebab penyakit AIDS baru-baru ini mengalami kemajuan yang berarti. Ilmuwan asal Imperial College London tengah mengembangkan cara baru menguji keberadaan HIV dengan memakai perangkat USB. Alat itu diklaim dapat mendeteksi keberadaan virus tersebut dalam darah manusia dengan cepat dan cermat.
Bekerjasama dengan perusahaan Amerika Serikat, DNA Electronics, para peneliti memprogram alat tersebut agar pasien bisa memantau kadar virus dalam darah. Kemudahan ini nantinya serupa dengan milik penderita diabetes yang dapat memantau kadar gula dalam darah mereka.
"Faktor penting pengobatan HIV adalah mengawasi kadar virus dalam darah. Saat ini, proses uji virus membutuhkan biaya mahal dan peralatan rumit sehingga membutuhkan waktu cukup lama," jelas Graham Cooke, salah satu ketua peneliti dari program studi kedokteran Imperial College London.
Dengan adanya alat ini, kebutuhan-kebutuhan proses pengujian yang cukup merepotkan itu dapat disederhanakan. "Kami dapat menyelesaikan masalah itu dengan alat ini. Awalnya perangkat ini berukuran sebesar mesin fotokopi, tetapi kami memadatkannya hingga sekecil USB," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/11/2016).
Peralatan tambahan yang dibutuhkan alat ini saat menguji HIV hanyalah gawai, bisa berupa komputer, tablet, maupun ponsel pintar. Cara kerjanya, satu tetes darah akan dijatuhkan ke bagian tertentu pada USB. HIV dalam sampel darah akan memicu perubahan tingkat keasaman menjadi sinyal listrik. Lalu, sinyal tersebut diteruskan ke USB sehingga hasilnya terlihat di komputer atau gawai.
Untuk mematangkan cara kerja tersebut, para peneliti berkali-kali melakukan uji coba. Hasilnya, seperti yang diterbitkan di jurnal Scientific Report, 95 persen uji HIV dari 991 sampel darah menggunakan alat tersebut terbukti cermat. Rata-rata waktu uji HIV yang dibutuhkan berkisar di angka 20,8 menit.
Alat ini nantinya akan sangat berguna bagi masyarakat di wilayah terpencil, karena penderita dapat mengatur waktu dan cara pengobatannya dengan lebih efektif. Pasalnya, uji kadar HIV secara konvensional masih membutuhkan waktu paling tidak tiga hari, termasuk pengiriman sampel darah sampai menemukan hasil akhirnya di laboratorium.