ISTILAH DALAM SUSHI YANG PERLU KAMU KETAHUI

Kamu pasti tidak asing dengan menu makanan bernama sushi. Ya, hidangan khas Jepang ini memang cukup populer di Indonesia. Sushi merupakan sajian nasi yang dikepal, kemudian diberikan topping atau lauk di atasnya. Biasanya disajikan bersama saus yang terbuat dari cuka. Dalam sushi sendiri terdapat beberapa istilah yang mungkin masih terdengar asing di telinga orang Indonesia. Mulai dari Shoyu, shoga, wasabi, hashioki dan itamae. 

Shoyu
Shoyu merupakan kecap asin yang digunakan sebagai pendamping dalam menyantap sushi. Ada dua jenis shoyu yang biasanya disajikan saat menyantap sushi, yakni shoyu bertekstur cair dengan rasa asin yang kuat, dan shoyu dengan tekstur lebih kental dan rasanya yang manis. 

Shoga/Gari
Shoga/gari adalah acar jahe yang biasa disajikan bersama sushi. Shoga/gari terbuat dari jahe muda yang diserut tipi-tipis lalu direndam dalam larutan gula dan cuka. Shoga/gari biasanya dimakan setelah menyantap sushi atau disela-sela saat selesai memakan sushi yang pertama dan ingin menyantap sushi yang kedua. Shoga/gari ini bermanfaat untuk membersihkan langit-langit mulut dan mengurangi efek buruk setelah mengonsumsi ikan mentah seperti mual atau eneg.

Wasabi
Wasabi adalah hidangan pelengkap pada saat menyantap sushi. Wasabi terbuat dari akar lobak yang diparut terlebih dahulu agar rasa pedasnya keluar. Wasabi memiliki warna hijau dan berbentuk pasta. Jika Kamu tidak suka pedas, jangan sekali-kali mencampurkan ini pada sajianmu ya! 

Hashioki
Hashioki adalah tempat untuk meletakkan sumpit agar tidak mudah jatuh. Dalam etika menyantap sushi, ketika Kamu mengambil sushi menggunakan sumpit, maka setelah selesai, sumpit harus diletakkan di hashioki. Kamu tidak diperkenankan untuk menaruh sumpit di atas piring.

Itamae
Itamae merupakan koki atau chef yang membuat dan mempersiapkan sushi yang Kamu pesan. Seorang itamae biasanya akan menjelaskan tentang sushi dan urutan dalam menyantap sushi. Saat menyantap sushi, Kamu harus menghormati itamae. Caranya adalah dengan tidak meminta tambahan wasabi, shoga atau shoyu kepda itamae. Hal tersebut dapat menyinggung perasaan seorang itamae, karena wasabi, sogha dan shoyu yang sudah disajikan tentu merupakan takaran yang sudah dianggap pas oleh itamae. Jika Kamu meminta tambahan shoyu, wasabi, dan shoga, sama saja kamu mengatakan bahwa sang itamae tidak pandai dalam memperkirakan takaran shoyu, wasabi dan shoga yang tepat.