Humor kelas Ekonomi dan gurunya
- Minggu, 15 Mei 2016 | 23:44 WIB
1. Cerita Lucu Pelajaran Ekonomi
Guru: “Menurut saya, kondisi ekonomi di Indonesia makin membaik anak-anak.”
Murid: “Tidak benar pak!! Saya malah merasakan tekanan ekonomi.”
Guru: “Kenapa Nak?”
Murid: “Sekarang semua mahal pak, pembalut cewek aja jadi Rp 100.000 sekarang.”
Guru: “Kok jadi semahal itu?”
Murid: “Karena sudah termasuk biaya pasang, garansi dan modifikasi pak.”
Guru: (Tertunduk lesu).
2. Cerita Lucu Ekonomi: Dosen Koplak
Hari pertama masuk perkuliahan seakan membosankan. Bagaimana tidak membosankan, masih dalam rangka tahun baruan tapi perkuliahan sudah tancap gas, para dosen telah bersiap menugaskan mahasiswanya. Tapi namanya perkuliahan memang beda dengan sekolah sekolah lainya seperti SD, SMP dan SMA.
Dihari pertama diatandai dengan pulang cepat dan tidak belajar, siswa pasti senangnya minta ampun bukanya malah bersedih.. Di dalam kelas.
Dosen: “Anak-anak, apa kabarnya?”
Mahasiswa: “Pagi pak, sehat pak.”
Dosen; “Bagus!! Ok kalau begitu kita lanjutkan materi kita. Hari ini kita akan membahas teori ekonomi klasik menurut keynes.
Mahasiswa: (protes) “hhhuuuuuuhhhh..”
Dosen: (menjelaskan materi dengan menggunakan slide di power pointnya) Disebut teori ekonomi klasik karena.. bla, bla, bla. (Saat dosen membelakangi mahasiswa, tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara: ‘srrrrruuuuppppppppp’)
Dosen: (marah) “Siapa yang minum dikelas saya? kamu kira ini masih acara tahun baru? ayo ngaku siapa?”
Mahasiswa: “Hehehe minum pak??”
Dosen: “Iya minum, siapa, dasar nggak tahu aturan!”
Mahasiswa: “Wkwkwkkwkwkwkkwkwk Pak, itu bukan minum, itu suara si Bagong lagi MENARIK INGUSNYA pak, dia lagi pilek!
Dosen: “Ah, Bagong. Jorok benar kamu!!”
3. Cerita Lucu Ekonomi: Dosen yang Juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Gareng dan Petruk dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang :
Petruk: “Saya heran dosen ekonomi pembangunan, kalau ngajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Gareng: “Ah, gitu aja diperhatiin sih Ton.”
Petruk: “Ya, Gareng tahu ngak sebabnya.”
Gareng: “Barangkali aja, cape, atau kakinya gak kuat berdiri.”
Petruk: “Bukan itu sebabnya Din, sebab dia juga seorang pejabat.”
Gareng: “Loh, apa hubungannya?!”
Petruk: “Ya kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Gareng: “??!!..”
4. Cerita Lucu Guru Ekonomi
Ateng adalah seorang pesuruh di sebuah SMA swasta yang cukup terkenal. Suatu siang, Ateng melihat kerumunan puluhan murid dan beberapa guru di teras ruangan kelas pelajaran Fisika. Dari suara ributnya, mungkin ada kejadian luar biasa di situ. Ateng semula acuh tak acuh, namun akhirnya ia datang mendekat juga karena salah satu guru yang juga wakil kepala sekolah memanggilnya.
Setelah diusut, ternyata ada seorang siswa yang sehabis pelajaran olah raga menendang bola yang seharusnya dia bawa ke gudang. Sialnya bola tadi mengenai kaca jendela nako sampai hancur berantakan.
Dasar sekolah swasta yang sudah terbiasa berdemokrasi, tidak heran kalau guru-guru di situ memberikan komentar atas kejadian tadi. Lagi pula ini berhubungan dengan kurikulum baru yang berbasis kompetensi (KBK) di mana para siswa diharapkan tidak hanya tahu teori tapi juga harus tahu keadaan nyata dalam situasi apapun. Berikut ini adalah dialog dari beberapa guru yang ada di situ.
Wakil Kepala Sekolah: “Bagaimana pendapat atau komentar bapak-bapak guru tentang kejadian tadi?”
Guru Fisika: “Gerakan bola tadi merupakan contoh dari gerak balistik atau gerak peluru.”
Guru Kimia: “Massa kaca sebelum dan sesudah pecah sama.”
Guru Matematika: “Lintasan bola tadi pasti merupakan kurva melengkung parabola.”
Wakil Kepala Sekolah: “Bagus sekali komentarnya. Bagaimana menurut Pak Mono (Guru Ekonomi)?”
Guru Ekonomi: “Untuk mengganti kaca yang pecah perlu biaya Rp. 100.000 pak.”
Wakil Kepala Sekolah: “Itu tidak masalah, kita bisa minta ke orang tua siswa yang menendang bola tadi. Bagaimana menurut Pak Ateng?”
Ateng kaget setengah mati karena tidak menyangka kalau akan dimintai pendapat atau komentar. Tapi untuk menjaga gengsi, lagi pula dia pernah ikut nguping waktu guru-guru ditatar KBK, Ateng memberikan komentar menurut disiplin ilmunya.
Ateng: “Kalau ditinjau dari disiplin ilmu saya pak, pecahan kaca tadi, eh, anu, menambah pekerjaan saya tapi tidak menaikkan gaji saya pak!”
Wakil Kepala Sekolah: “Pintar juga pak Ateng, ada musibah malah digunakan kesempatan untuk minta naik gaji.”
5. Cerita Lucu Ekonomi: Cara Menghadapi Debt Collector (Penagih Hutang)
Dalam suatu pelajaran ekonomi, seorang guru Ekonomi memberikan jurus-jurus cara menghadapi Debt Collector. Sebagai prakata, Guru bertanya kepada siswanya.
Guru: “Bagaimana seandainya kalian ditagih hutang?”
Siswa 1: “Kami hadapi dan diberi pengertian kalau kami belum punya duit.”
Siswa 2: “Harus pandai berkelit karena belum punya uang.”
Siswa 3: “Kita harus cepat-cepat sembunyi.”
Siswa 4: “Sebisanya kita berdalih secara kasar, agar penagih segera pergi.”
Siswa 5: “Sebelum penagih masuk rumah, cepat-cepat kita umpat agar ketakutan.”
Siswa 6: “Kita pelihara anjing yang galak untuk penunggu gerbang.”
Siswa 7: “Gerbang kita kunci dari luar, agar dikira rumah sedang kosong.”
Siswa 8: “Dipersilahkan masuk rumah, lalu kita Sandra dan diancam agar tidak datang lagi.”
Siswa 9: “Kita cari pinjaman uang, kemudian kita kasihkan Debt Collector.”
Siswa 10: “Kita lunasi hutang-hutang semuanya, beres. hehehe, gitu aja kok repot.”
6. Cerita Lucu Hasil Ulangan Pelajaran Ekonomi
Guru Ekonomi: “Nak, coba bacakan hasil jawaban ulangan kamu!”
Murid: “Soal yang mana, Pak?”
Guru Ekonomi: “Apa hubungannya koperasi dengan pemerintahan?”
Murid: (Membaca kertas ulangannya) “Hubungan mereka terlihat biasa saja, tetapi sepertinya mereka terlibat percintaan..”