Hari Pahlawan tak Cukup Diperingati dengan Perayaan Saja
- Jumat, 10 November 2017 | 09:50 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) Asrul Sani menilai, Hari Pahlawan tak cukup hanya diingat dan diperingati dengan perayaan saja. Menurutnya, perlu juga refleksi dan pembaharuan penyadaan diri terkait apakah yang selama ini kita lakukan sudah sesuai dengan garis perjuangan para pahlawan atau tidak.
"Hari Pahlawan seyogianya tidak cukup hanya diingat dan diperingati dengan upacara, membuat spanduk, atau meme saja. Ada satu hal yang semestinya dilakukan oleh kita semua, khususnya mereka yang menjadi penyelenggara negara," ujar Asrul Sani kepada Republika.co.id, Rabu (8/11).
Satu hal itu, menurut Asrul, berupa refleksi dan pembaharuan penyadaran diri. Penyadaran diri terkait apakah yang dilakukan sepanjang menjadi penyelenggara negara ini sudah berada di dalam garis perjuangan para pahlawan atau belum.
"Garis perjuangan yang dulunya diperjuangkan dan dipertahankan oleh para pendiri bangsa dan pahlawan negara ini," katanya.
Asrul menjelaskan, garis perjuangan tersebut adalah empat tujuan bernegara yang dipatrikan dalam Pembukaan UUDNRI 1945. Terutama adalah tiga poin pertama, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Manifestasi dari refleksi tersebut, Asrul menuturkan, adalah sikap melaksanakan tugas dengan baik dan tidak melakukan tindakan koruptif. Dalam artian bukan hanya tidak mengambil sesuatu dari negara yang bukan haknya, tetapi juga tidak memanfaatkan jabatannya untuk merugikan negara.
Menurutya, manifestasi seperti itulah yang harus setiap individu bangsa ini terus evaluasi. Baik itu untuk diri sendiri dan disebarkan ke masyarakat. Jika sudah melakukan itu, kata Asrul, kita sudah memperingati Hari Pahlawan tidak sekadar melalui cara seremonial.