Pagi ini (11/5), masyarakat yang tinggal di sekitar gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta dikejutkan dengan suara gemuruh dan getaran kuat dari dalam tanah. Hal tersebut lalu disusul dengan kepulan asap cukup tinggi yang muncul dari awah kawah.
Beberapa daerah bahkan mengabarkan munculnya hujan abu dan pasir yang cukup deras, sehingga membuat panik masyarakat. Sebenarnya, apa sih yang terjadi?
Menurut kesaksian Anisak Nur Falah, warga masyarakat yang tinggal di Kecamatan Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, suara gemuruh terdengar dari arah utara pada sekitar pukul 7.40 WIB. Hal ini pun disusul dengan gempa selama sekitar 1-2 menit, dengan intensitas yang semakin bertambah dari waktu ke waktu.
"Saat keluar rumah sudah ramai orang melihat ke arah utara, katanya gunung Merapi meletus," lanjutnya saat diwawancarai oleh IDN.
Sementara itu masyarakat yang berada di wilayah Kaliurang dan sekitarnya melaporkan munculnya hujan abu dan pasir yang cukup deras.
Kejadian yang tidak terduga ini membuat panik beberapa orang yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi. Beberapa orang pun langsung berlarian ke barak pengungsian dan tempat berkumpul untuk menandapatkan informasi yang lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
Menurut berita yang dirilis oleh Call Center Pusdalops BPBD Kabupaten Magelang, peristiwa ini diakibatkan oleh letusan freatik di kawah Gunung Merapi. Letusan ini diakibatkan oleh tekanan uap yang tinggi akibat air bawah tanah yang terpanaskan secara mendadak, tanpa ada pengeluaran lava.
Meskipun tidak sebesar letusan vulkanis, letusan freatik juga bisa menimbulkan bahaya bagi manusia yang berada terlalu dekat dengan sumber letusan.
BPBD pun menyarankan masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari aktivitas dalam radius hingga 3 kilometer dari puncak Merapi.