Setelah sebelumnya kita membahas tentang massa jenis air kali ini kita akan membahas materi tentang gelombang stasioner, kita akan jabarkan secara detail dan lengkap dari pengertian gelombang, pengertian gelombang stasioner, sifat – sifat gelombang stasioner, rumus beserta contoh soalnya.
Gelombang yaitu suatu getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa dijumlahkan, terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas.
Baca juga: Gelombang Stationer Lengkap dengan Contoh Soal dan Pembahasan
Pengertian Gelombang Stasioner
Gelombang Stasioner yaitu sebuah gelombang yang memiliki amplitudo yang berubah – ubah antara nol sampai nilai maksimum tertentu. As = 2A cos 2π(x/λ) disebut sebagai amplitudo superposisi gelombang pada pemantulan ujung tali bebas. Ap = 2 A cos kx adalah amplitudo gelombang stasioner.
Jenis – Jenis Gelombang Stasioner
Gelombang Stasioner memiliki 2 jenisnya, yaitu sebagai berikut :
1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Gelombang Stasioner Ujung Bebas merupakan superposisi gelombang padasutas tali dimana salah satu ujungnya di kaitkan dengan sebuah cincin yang juga dapat bergerak bebas. Pada gelombang jenis ini, gelombang pantul tidakmengalami pembalikan fase.
Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Jadi, jika sebuah gelombang tersebut tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung bebas. Hasil superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas adalah : y = y1 + y2.
Dengan :
y1 = A sin (kx – ωt) dan y2 = -A sin (kx + ωt)
Maka :
y = 2A cos kx sin ωt
Keterangan :
y = Simpangan gelombang stasioner (m)
x = Jarak suatu titik dari titik pantul (m)
k = Bilangan gelombang (m-1)
ω = Kecepatan sudut gelombang (rad/s)
2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap
Gelombang Stasioner Ujung Tetap yaitu merupakan superposisi gelombang padaseutas tali dimana salah satu ujungnya di ikatkan pada tiang sehingga tidakdapat bergerak bebas. Pada gelombang jenis ini, gelombang pantul mengalamipembalikan fase sebesar ½ .
Baca juga: Jenis-Jenis Gelombang
Gelombang Stasioner Ujung Tetap
Jadi, jika sebuah gelombang tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung terikat. Hasil superposisi gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas adalah : y = y1 + y2.
Dengan :
y1 = A sin (ωt – kx) dan y2 = -A sin (ωt + kx)
Maka :
y = 2A sin kx cos ωt
Keterangan :
y = Simpangan gelombang stasioner (m)
x = Jarak suatu titik dari titik pantul (m)
k = Bilangan gelombang (m-1)
ω = Kecepatan sudut gelombang (rad/s)
Besaran – Besaran Gelombang
Frekuensi (F) : dengan menggunakan satuan Hz
Cepat rambat (v) : dengan satuan m/s
Amplitudo (A) : dengan menggunakan satuan m
Simpangan (y) : dengan menggunakan satuan m
Panjang gelombang (I) : dengan menggunakan satuan m
Periode (T) : dengan menggunakan satuan sekon
Jarak tempuh gelombang (X) : dengan menggunakan satuan m
Jenis – jenis gelombang
Waktu tempuh gelombang (t) : dengan menggunakan satuan sekon
Contoh Soal Gelombang Stasioner
1. Terdapat sepotong tali yang panjangnya 5 meter, salah satu ujungnya terikat kuat sedangkan ujung yang lainnya digerakkan secara kontinue dengan amplitudo 10 cm dan frekuensi 4 Hz. Jika cepat rambat gelombang padatali itu 8 m/s, tentukanlah amplitudo titik P yang terletak 1,5 meter dari ujung terikat !
Penyelesaian :
AP = 2A sin kx
AP = 2A sin π 1,5
AP = 2 x 10 sin 1,5 π
AP = 20 sin 270°
AP = 20 (-1)
AP = -20 cm
Jadi, Besarnya amplitudo di titik P yang berjarak 1,5 m dari ujung terikat yaitu = -20 cm
Inilah pembahasan lengkap tentang gelombang stasioner beserta rumus, contoh soal dan pembahasannya, semoga bermanfaat…