Pertumbuhan ekonomi sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu. Jika sebelumnya kita sudah memahami pengertian pertumbuhan ekonomi, lengkap dengan ciri-cirinya, maka saat ini kita harus mengetahui apa saja faktor yang mampu mempengaruhinya. Setidaknya, terdapat 6 faktor pertumbuhan ekonomi yang mampu mempengaruhi suatu bisnis, faktor-faktor tersebut adalah
1. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber Daya Alam atau sesuatu yang berasal dari alam mencakup kesuburan tanah, letak dan susunanya, kekayaan alam, mineral, iklim, sumber air, hingga ke sumber kelautan. Bagi pertumbuhan ekonomi ketersediaan sumber daya alam yang melimpah sangat baik dalam menunjang pembangunan.
Sumber daya alam sendiri terbagi lagi menjadi tiga jenis diantaranya Sumber Daya Alam Hayati (sumber daya yang berasal dari makhluk hidup baik dari hewan maupun tumbuhan. Contoh sumber daya alam hayati diantaranya ayam, sapi, sayur, padi, jagung, kapas, kayu, teh, kopi, hingga ikan, Sumber Daya Alam non Hayati (sumber daya yang bukan berasal dari makhluk hidup.
Baca juga: Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Contohnya air, sinar matahari, udara, tanah, bahan tambang, minyak bumi, dan gas alam), Sumber Daya alam yang dapat atau dipulihkan kembali (Contoh sumber daya aini diantaranya Hewan, tumbuhan, pepohonan, dan ikan, Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Sumber daya yang bersifat terbatas sebab terbentuknya oleh proses alamiah dengan jangka waktu yang lama (Minyak bumi, batu bara, dan gas alam), Terakhir sumber daya alam yang kekal yang tak akan habis (Contoh sumber daya ini diantaranya air, udara, sinar matahari, angin, gelombang, pasang surut, dan panas bumi).
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia berperan sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Sumber daya manusia atau disingkat juga sebagai SDM merupakan individu produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik dalam perusahaan maupun institusi.
Ia berperan sebagai elemen utama organisasi dibandingkan elemen lainnya seperti teknologi maupun modal, karena manusialah yang kemudian akan mengendalikan faktor lainnya tersebut. Sumber Daya Manusia sendiri tidak semata-mata dihitung berdasarkan jumlahnya namun lebih kepada efisiensinya. Dalam mendorong Sumber Daya Manusia dapat bekerja secara efisien berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
Motivasi Sumber Daya Manusia (SDM) – Perubahan dan perkembangan tidak akan terjadi tanpa adanya kesadaran dari dari masing-masing pihak. Oleh karenanya memberikan motivasi pada Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu hal yang wajib dilakukan.
Sesuaikan Pekerjaan dengan Kemampuan dan Minat Sumber Daya Manusia (SDM) – Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) akan kurang produktif jika menerima tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Karenanya harus pintar-pintar dalam memilih dan menentukan posisinya sesuai dengan kemampuan dan ketertarikannya terhadap sesuatu.
Program Pelatihan – Memberikan program pelatihan kepada para Sumber Daya Manusia (SDM) juga akan membantu meningkatkan skillnya. Program pelatihan harus disusun dengan baik dan harus tepat sasaran serta sesuai dengan data yang valid. Perpedoman pada data yang valid kemudian akan menghasilkan output yang optimal.
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) secara Berkala – Dalam mengontrol kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) dalam periode yang ditentukan, diperlukan adanya evaluasi agar mereka mawas diri dan berusaha memperbaiki dan meningkatkan pekerjaannya untuk mempertahankan posisi yang dimiliki.
Ekonomi Sumber Daya Manusia juga dapat didefinisikan sebagai ilmu ekonomi yang diterapkan untuk menganalisis pembentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi yang dapat kamu pelajari pada buku Ekonomi Sumber Daya Manusia di bawah ini.
3. Akumulasi Modal
Akumulasi modal sebagai persediaan faktor produksi yang dapat direproduksi. Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik buatan manusia berupa peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal naik dalam waktu tertentu, maka disebut juga akumulasi modal atau pembentukan modal.
Kaitan antara Akumulasi Modal dan pertumbuhan ekonomi sendiri secara agregat dapat mengukur akumulasi modal dari angka pembentukan modal bruto (investasi bruto) dikurangi depresiasi yang keduanya berada dalam cakupan komponen Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga: Pembangunan Ekonomi: Pengertian, Tujuan dan Faktor yang Mempengaruhi
Dalam model pertumbuhan ekonomi Harod-Domar meningkatnya tingkat tabungan memungkinkan lebih banyak investasi yang kemudian berpengaruh kepada tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dalam jangka menengah dan pendek.
4. Tingkat Inflasi
Salah satu gejala yang mampu memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi adalah inflasi. Inflasi adalah suatu kondisi laju peredaran mata uang yang tidak terkendali.
Terjadinya peningkatan harga sangat berdampak pada produktivitas bahan baku karena membuat peningkatan biaya operasional perusahaan dalam hal memasok bahan mentah. Selain itu, inflasi juga akan berdampak pada gaji karyawan.
Setidaknya, terdapat dua jenis inflasi yang mampu memberikan dampak langsung pada bisnis suatu perusahaan, yaitu cost-push inflation dan demand-pull inflation. Cost-push inflation adalah adanya kenaikan pada harga produk karena adanya peningkatan permintaan, sedangkan demand-pull inflation adalah adanya kenaikan permintaan masyarakat yang membuat harga produk barang dan jasa menjadi naik.
5. Perkembangan IPTEK
Perubahan teknologi dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam proses pertumbuhan ekonomi, sebab Perubahan dan kemajuan teknologi erat kaitannya dengan perubahan dalam metode produksi. Ia akan menghilangkan batas waktu dan ruang yang kemudian memunculkan industri baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
Hal Inilah yang kemudian mengakibatkan terjadinya pergerakan ekonomi, jika semula pertukaran barang dilakukan secara fisik kini pertukaran ini juga terjadi melalui media teknologi. Pergerakan ekonomi yang terjadi kemudian secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Pada level ekonomi makro, perkembangan teknologi berfungsi dalam memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi serta mendorong pembangunan ekonomi ke arah yang lebih baik lagi. Perkembangan teknologi informasi juga secara tidak langsung akan memperkuat daya saing suatu negara dalam membangun perekonomiannya.
Perusahaan-perusahaan di dalamnya kemudian dapat meningkatkan pendapatan nasional yang nantinya dapat digunakan sebagai menunjang kesejahteraan para penduduknya. Karenanya Perubahan teknologi akan menaikkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), modal, hingga faktor produksi lainnya.
6. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Politik yang berada dalam kondisi yang tidak stabil serta pemerintahan yang korup tentunya akan sangat menghambat kemajuan ekonomi.
Selain itu Aspek sosial kehidupan masyarakat seperti tingkah laku, sikap, motivasi kerja, pandangan masyarakat, atau kelembagaan masyarakat, Tertib hukum dan susunan serta peraturan dan pelaksanaan hukum perundang-undangan yang keliru juga menjadi faktor penghambat kemajuan ekonomi. Sehingga tidak mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi. Karenanya hukum sudah seharusnya dilaksanakan secara konsekuen dan tertib.
Credits Photo: Liputan6.com