Hutan Amazon Brasil, mengalami kebakaran hutan terparah sepanjang sejarah pada tahun ini. Mengutip dari BBC pada, Jumat (23/8/2019), kebarakaran terjadi pada tingkat tertinggi sejak tahun 2013, menurut Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa (INPE).
INPE menyampaikan yang dikutip dari BBC, ada 74.000 titik kebakaran di Brasil tahun ini. Data tersebut menunjukkan peningkatan sekitar 80 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Akibat kejadian ini banyak sekali warga dunia yang bereaksi, bukan hanya politisi namun para pegiat lingkungan dan artis Hollywood pun ikut bereaksi karena kebakaran hutan amazon.
Kepulan asap dari kebakaran hutan Amazon ini telah melingkupi sebagian besar jalanan di kota Sao Paulo, Brasil yang berjarak lebih dari sekitar 2.735 km dari Amazon. Langit kota pun berubah menjadi hitam pekat pada Rabu sore (21/8/2019), membuat matahari terbenam di balik selimut asap dan abu.
Berikut 7 fakta kebakaran hutan amazon yang mengerikan, terparah dalam sejarah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/8/2019).
1. Kebakaran tahun ini adalah terparah sejak tahun 2013
Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa (INPE) yang dikutip dari BBC, Jumat (23/8/2019) kebakaran tahun ini adalah kebakaran terparah sepanjang sejarah. INPE melaporkan bahwa terdapat 74 ribu kebakaran sejak Januari hingga Agustus 2019.
Data tersebut menunjukkan peningkatan sekitar 80 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selain itu dari hasil pengamatannya terlihat 9.500 titik api yang berada di hutan hujan Amazon.
Hutan hujan Amazon adalah hutan hujan tropis terbesar di dunia dengan wilayahnya yang mayoritas berada di Brasil. Hutan hujan Amazon juga disebut sebagai paru-paru dunia, karena peran besarnya dalam menyerap CO2.
World Wildlife Fund (WWF) mengatakan, hutan di wilayah Brasil ini dapat menyerap antara 90 sampai 140 miliar ton karbon dioksida. Hal tersebut dapat membantu untuk mengatur pemanasan global di seluruh dunia. Seperti dilansir bbc.co.uk, hutan tersebut dapat dipandang sebagai alat untuk melawan pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi.
3. Presiden Brasil Jair Bolsonaro disalahkan
Kelompok-kelompok pro lingkungan menuduh Bolsonaro bersalah karena tidak bisa mengontrol kondisi lingkungan yang menyebabkan deforestasi di kawasan hutan hujan Amazon. Semenjak Jair Bolsonaro berkuasa sebagai Presiden Brasil di awal tahun 2019, foto satelit menunjukkan peningkatan tajam dari pembukaan lahan/lahan gundul.
Penggundulan hutan telah menjadi masalah besar di Hutan Amazon. Penggundulan hutan yang terjadi mengurangi kapastitas penyerapan CO2, seperti dilansir rte.ie. Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata lahan seluas satu setengah ukuran bola rusak per menit setiap harinya, terutama akibat perizinan alih fungsi hutan yang tidak terkendali.
Cukup banyak dari selebriti dunia yang bereaksi dengan kejadian kebakaran hutan hujan Amazon. Salah satunya adalah bintang sepakbola Cristiano Ronaldo yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap kejadian tersebut.
Ia pun menuliskan sebuah keterangan,"Hutan hujan Amazon menghasilkan lebih dari 20% oksigen dunia dan telah terbakar selama 3 minggu terakhir. Adalah tanggung jawab kita untuk membantu menyelamatkan planet kita. #prayforamazonia," ungkap Cristiano Ronaldo dalam unggahannya di Instagram.
Selain itu, Leonardo DeCaprio di Instagram pribadinya, mengunggah ulang unggahan dari seorang aktivis lingkungan Nick Rose berupa foto hutan yang tengah terbakar.
"Ngeri kalau berpikir bahwa hutan hujan terbesar di planet ini, Amazon, yang memproduksi 20 persen oksigen dunia dan merupakan paru-paru dunia, terbakar selama 16 hari TANPA diberitakan dunia! Kenapa?" begitu isi caption foto ini.
Dengan terbakarnya hutan hujan Amazon tentunya akan berpengaruh terhadap segala penghuninya. Termasuk hewan-hewan dan tumbuhan yang ada di hutan hujan Amazon. Berdasarkan Amazon Cooperation Treaty Organization (ACTO), di dalam hutan hujan Amazon ditemukan 30.000 tipe tumbuhan, 2.500 ikan, 1.500 burung, 500 mamalia, 550 serangga, dan 2,5 juta serangga di cagar alam dalam hutan tersebut.
Seperempat spesies makhluk hidup yang ada di bumi ditemukan di hutan hujan tropis Amazon. Hutan tropis tersebut memiliki zona yang dilindungi sebesar 2,1 juta kilometer persegi. Zona tersebut berfungsi sebagai cagar alam keanekaragaman hayati.
Pada hari Rabu, Bolsonaro mengatakan bahwa terjadinya kebakaran di hutan hujan Amazon baru-baru ini bisa saja disebabkan oleh organisasi nonpemerintah, yang mencoba menarik kritik internasional terhadap pemerintahnya. Sebelumnya Bolsonaro menghentikan aliran dana untuk organisasi nonpemerintah.
"Kejahatan ada, dan kita perlu memastikan bahwa jenis kejahatan ini tidak meningkat. Kita telah menutup aliran uang untuk LSM," katanya.
Karena kesulitan dana, Bolsonaro menganggap bahwa para LSM ini melakukan tindakan kriminal untuk menghasilkan uang.
"Mereka sekarang merasakan kesulitan karena kurangnya dana. Jadi, mungkin para LSM melakukan tindakan kriminal ini untuk menghasilkan perhatian negatif terhadap saya, dan terhadap pemerintah Brasil. Ini adalah perang yang kita hadapi," lanjut Bolsonaro.
Sebelumnya pada bulan Juli, Greenpeace menyebut Bolsonaro dan pemerintahannya sebagai "ancaman terhadap keseimbangan iklim", dan memperingatkan bahwa dalam jangka panjang, kebijakannya akan menanggung "biaya besar" bagi ekonomi Brasil.