Tiap tahun, bulan puasa Ramadan datang 11 hari lebih awal dibanding tahun sebelumnya. Fakta ini tentu bikin bulan puasa tiap tahun berbeda durasinya. Namun selalu ada perbedaan mencolok antar belahan dunia mengenai durasi puasa. Jika di belahan bumi utara makin panjang, di bumi selatan makin pendek. Tergantung matahari sedang berada di belahan bumi mana.
Hipwee Travel merangkum durasi puasa di berbagai belahan dunia, termasuk kota-kota besarnya. Buat kamu yang di Indonesia, sebaiknya kamu bersyukur karena masih banyak yang harus berpuasa lebih lama dari kamu. Di Eropa bahkan puasanya sampai 20-an jam!
Negara-negara Eropa juga tak terlalu beda jauh dengan Rusia. Kota-kota populer di sana juga mengalami puasa yang cukup panjang. Sebut saja Oslo di Norwegia yang harus berpuasa 18 jam 43 menit, London 17 jam 51 menit, Paris 17 jam 9 menit. Rata-rata warga Muslim di Eropa harus puasa 16-19 jam per hari. Lumayan lama juga ya.
Beruntungnya negara-negara di Amerika Latin, Oceania dan juga Afrika bagian selatan. Rata-rata puasa di sana cuma 11-13 jam saja. Wah nggak kerasa tuh puasanya, hehe. Di kota Capetown Afrika Selatan durasi puasanya cuma 12 jam 4 menit. Sementara kota dengan durasi puasa terpendek di dunia adalah kota Ushuaia di Argentina dengan durasi puasa 11 jam saja. Matahari terbit pada pukul 06.57 pagi sementara terbenam pada 17.57 sore. Enak banget deh ya puasanya, bentar banget. Yah meskipun nggak banyak umat Muslim yang menikmatinya karena Argentina mayoritas beragama Katolik.
Jakarta sendiri punya durasi puasa 13 jam 23 menit, dan hampir sama untuk kota-kota lain di Indonesia. Bersyukur deh ya bisa puasa dengan durasi yang relatif pendek. Salam hormat untuk umat Muslim di Rusia, Eropa dan sekitarnya yang tetap berpuasa meskipun durasi puasa sangat panjang.