Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTHP) Kabupaten Malang siap mengembangkan sensor tanaman. Tujuannya, meningkatkan kualitas tanaman, terutama tanaman pangan. Kepala DPTHP Kabupaten Malang, Budiar Anwar, mengatakan sebelumnya tahun 2018 lalu, pihaknya mendapat bantuan alat sensor tanaman, dari Kementrian Komunikasi dan Informatika. Alat itu dipasang di lahan pertanian di wilayah Ngantang. Hasilnya, luar biasa. Tanaman padi yang didukung dengan alat sensor tanaman ini, selain tumbuhnya bagus, kualitas pasca panenya juga sangat oke. ”Hasil yang diperoleh inilah yang kemudian kami bertekat untuk mengembangkan alat sensor tersebut,’’ katanya. Menurut Budiar, alat sensor tanaman ini dapat digunakan di semua lahan tanaman. Cara kerjanya pun sangat simple,’’ tambahnya. Seperti namanya alat sensor tananam, alat ini dilengkapi dengan beberapa sensor, dan didukung oleh beberapa lampu sebagai indikator. Sehingga saat kondisi tanaman tidak sehat, maka salah satu lampu indikator akan hidup,’’ ungkapnya.
Begitu juga saat tanaman kekurangan pupuk, salah satu lampu indikatornya juga akan hidup. Sehingga dengan adanya sensor tanaman ini, kondisi tanaman dapat dipantau setiap saat. ”Yang menarik, sensor ini berbasis android. Saat salah satu indikator lampu di sensor itu hidup, langsung ada notifikasi masuk di android yang sudah disandingkan. Dengan begitu, maka tidak ada lagi tanaman yang tidak terawat, atau kekurangan pupuk, atau kelebihan unsur hara. Semuanya dapat dipantau,’’ ujarnya. Disinggung dengan anggaran untuk pengembangan sensor tersebut? Budiar mengatakan masih melakukan rincian. Terkait pengembangan ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kementerian. ”Intinya, kami terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pertanian. Terutama di wilayah Kabupaten Malang. Harapannya, pertanian di Kabupaten Malang maju, dan surplus,’’ tandasnya.