Dinilai melecehkan guru honorer, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dicaci banyak netizen termasuk anggota Ombudsman RI Alvin Lie. Penyataan yang dimaksud adalah soal gaji guru honorer yang Rp 150 ribu per bulan, Muhadjir berkomentar agar “sekarang dinikmati saja, nanti masuk surga.”
Menanggapi pernyataan itu, Alvin mengusulkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidak perlu digaji.
“Sebaiknya Mendikbud juga tidak perlu digaji, tidak perlu diberi tunjangan.
Mengabdi sepenuh jiwa raga, nikmati saja, nanti masuk surga,” begitu cuitannya melalui akun twitter Alvin Lie @alvinlie21, Jum’at 11 Oktober 2019.
Netizen juga mengamuk dengan komentar itu, seperti Idon Didong yang berkomentar di lini masa detik dengan akun @idondidong. “Muanjiiirrr ini gapernah jadi guru honorer di sekolah terpencil.”
Hal senada diungkapkan Lüqman Hàkim melalui akun @luckluqman7, “Tuker nasib aja lah! Enak bener pejabat sekarang asal nyaut aje.”
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat memberikan sambutan dalam Peringatan Hari Guru Internasional 2019 di Graha Utama Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis 10 Oktober 2019.
Jika disimak, pernyataan itu sebenarnya bukan bermaksud menghina atau merendahkan, justru Muhadjir memuji para guru honorer tersebut. Karena pernyataan itu disampaikan di hadapan para guru yang hadir mengikuti peringatan tersebut.
Begini pernyataan lengkap Muhadjir:
“Saya tidak pidato, saya malah ingin dengar dari Bapak Ibu suaranya. Karena kan saya tinggal menghitung hari ini, final countdown,” ujar Muhadjir yang disambut tawa guru-guru yang hadir.
Lalu Muhadjir menjelaskan pekerjaan guru. “Guru itu, apa yang dilakukan guru itu tidak bisa dampaknya sifatnya pribadi. Tapi sifatnya publik. Misalnya guru mengajari anak salah, maka yang menderita nanti bukan anak yang salah itu, tetapi semua orang yang berelasi dengan anak itu, termasuk keturunannya yang akan datang. Dan dampaknya sebagian besar tidak bisa diukur, unintended. Tapi kalau positif juga tinggi.
Karena itu menurut saya orang yang paling beruntung itu sebetulnya guru. Karena dia mengajarkan moral dan pengetahuan ke siswanya, dan siswanya ini akan mengajarkan ke anaknya. Maka guru itu akan mendapatkan kiriman pahala.
Saya agak yakin, bahwa orang yang pertama masuk surga itu adalah guru. Kalau sekarang gajinya sedikit, apalagi guru honorer, nikmati saja, nanti masuk surga.”
Pernyataan tersebut justru disambut dengan tepuk tangan oleh para guru yang hadir pada acara itu. Lalu dia mengingatkan guru juga bisa menghasilkan dosa.
“Kalau nggak benar, menghasilkan dosa, dosanya turun temurun, pertama masuk neraka juga guru. Kalau komitmen menjaga tanggung jawab sosialnya, masuk surga. Kalau guru main hp, siswanya ditinggal, itu masuk neraka.
Dampaknya luar biasa. Kalau guru mengajarkan salah, maka punya implikasi yang besar. Kalau sifatnya ilmu pengetahuan, tapi kalau karakter itu sulit. Kalau banyak koruptor, itu salah satu yang salah guru. Cuma dari mana, bagaimana ceritanya kok jadi koruptor, itu ya itu sulit. Itu untuk mengetahui betapa besarnya tanggung jawab sosial guru,” tutur Muhadjir.”
Terakhir dia mengucapkan selamat Hari Guru Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Oktober.