Tahun baru, harapan baru, diri baru. Dari ujung satu ke ujung lain di planet ini, sudah tidak bisa dihitung lagi jumlah orang yang mengucapkan resolusi tahun baru. Dari orang tua sampai anak-anak sekalipun pasti berharap, tahun depan menjadi tahun yang lebih baik. Walau begitu, apa semua harapan mereka jadi nyata? Belum tentu, karena banyak dari mereka terus menunda untuk memulai perubahan sampai akhirnya mereka lupa.
Sebagai contoh, seorang penulis novel menargetkan dia harus menulis dua novel baru di awal tahun ini. Dia sudah memikirkan konsep-konsep novelnya mulai dari jalan cerita, tokoh, setting, dan lain-lain. Walau begitu, semua tidak semudah yang dikira. Dia sering sibuk dan kehilangan motivasi sepanjang tahun, yang membuatnya terus menunda-nunda menulis novelnya. Di akhir tahun, dia sadar kalau kedua novel yang ingin dia tulis belum selesai.
Contoh lain: Awal tahun ini, seorang mahasiswa berjanji kalau dia akan belajar lebih giat lagi untuk menaikkan IPK. Dia bahkan sudah menulis dan memajang tulisan itu di kamarnya untuk membuatnya tetap termotivasi. Semangat di awal tahun, di pertengahan tahun motivasinya mulai melemah. Dia lebih sering kumpul dengan teman-temannya dan menunda belajar. Akibatnya, dia lelah begitu selesai kumpul, dan ujung-ujungnya tidak mau belajar. Terus melakukannya sampai akhir tahun, dia sadar kalau dia sudah menunda-nunda belajar dan IPK-nya masih belum membaik.
Dari kedua contoh di atas, ada dua kesamaan. Pertama, mereka tidak menyebutkan tujuan resolusi tahun baru mereka. Padahal, tujuan penting untuk membuat kita tetap termotivasi. Dengan tujuan, kita akan terfokus untuk mencapai resolusi. Tujuan harus cukup kuat supaya terus teringat, misalnya orang tua, pekerjaan, atau pasangan. Tujuan kuat bisa menjadi benang yang akan menggerakkan dan menuntun tangan, kaki, dan kepala sang pemilik tujuan saat ia sedang kesulitan bergerak dalam mencapai resolusinya.
Kesamaan kedua dari kedua contoh di atas adalah; mereka tidak segera melakukan resolusi mereka. Lebih cepat, lebih baik, begitu kata orang. Walau begitu, dalam kedua contoh diatas, mereka tidak segera menulis ataupun belajar. Sehingga, saat mereka kehilangan motivasi, mereka sadar mereka belum dekat dengan resolusi tahun baru mereka.
Tidak mudah memang untuk tetap termotivasi. Walau begitu, dengan tujuan yang kuat dan bertindak segera, bukan tidak mungkin resolusi tahun baru bisa tercapai. Yuk, temukan tujuan resolusi tahun barumu dan make it happen!