Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan arsitektur budaya. Hal ini dapat kalian temui pada keberagaman rumah adat yang ada, tanpa terkecuali rumah adat aceh. Rumah adat suku Aceh ini dikenal memiliki bentuk bangunan yang khas dan dikenal dengan nama Krong Bade. Bentuk bangunannya memanjang dari ujung timur ke barat, sehingga bentuknya menyerupai persegi panjang.
Selain bentuknya yang khas, rumah adat Aceh ini memiliki makna dan pesan yang tersimpan dalam setiap bangunannya. Berikut 6 keunikan rumah adat Krong Bade yang jarang diketahui!
Dibangun Tanpa Menggunakan Paku
Rumah adat Aceh Krong Bade dibangun menggunakan material dan bahan bangunan yang diambil dari alam sekitar dengan makna kehidupan masyarakat Aceh yang dekat dengan alam. Hal ini membuat rumah adat Aceh sama sekali tidak menggunakan paku dalam pembangunannya, lho!
Untuk menyatukan setiap bahan bangunan, rumah Krong Bade menggunakan material tali pengikat yang disebut dengan nama taloe meu-ikat. Tali tersebut terbuat dari bahan seperti rotan, tali ijuk, dan juga kulit pohon waru.
Jumlah Anak Tangga yang Selalu Ganjil
Pada bagian depan rumah adat Aceh terdapat tangga dengan tinggi sekitar dua setengah hingga tiga meter dari permukaan tanah untuk masuk ke dalam rumah. Jika kamu berkesempatan mengujungi rumah adat Aceh, coba hitung jumlah anak tangga yang kamu naiki.
Rumah adat Aceh umumnya memiliki anak tangga dengan jumlah ganjil sekitar tujuh sampai sembilan anak tangga. Hal ini merupakan simbol mengenai sifat religius dari masyarakat suku Aceh.
Anti Gempa
Struktur dari rumah adat Aceh Krong Bade juga terkenal sebagai rumah anti gempa. Hal ini dikarenakan struktur rumah adat Aceh dibangun tanpa menggunakan paku melainkan menggunakan teknik sambungan pengikat yang jauh lebih fleksibel. Dengan demikian, rumah adat Aceh lebih aman dari goncangan akibat gempa.
Memberikan Hormat Setiap Memasuki Rumah Adat Aceh
Umumnya, rumah adat Aceh memiliki gentong air di bagian depan untuk tempat membersihkan kaki mereka sebelum masuk ke rumah dengan makna bahwa setiap tamu yang datang harus memiliki niat baik.
Hal unik lainnya dari rumah adat Aceh adalah ukuran pintu rumah yang lebih kecil daripada tinggi manusia, yaitu hanya sekitar 120–150 cm. Hal ini bertujuan agar setiap tamu harus memberi saleum horeumat pada ahli bait (salam hormat pada pemilik rumah) dengan membungkuk sebelum memasuki rumah tanpa mengenal kasta dan
kelas ekonomi dari tamu tersebut.
Ukiran pada Rumah Adat Aceh, Perlambang Status Ekonomi
nilai estetika dari rumah adat Aceh juga bisa dilihat dari ukiran-ukirannya. Ukiran-ukiran pada rumah Krong Bade pun memiliki makna bagi masyarakat Aceh, khususnya dalam hal status sosial dari penghuni rumah.
Jumlah dan banyaknya ukiran pada rumah adat Aceh Krong Bade menentukan kemampuan ekonomi dari penghuni rumah adat tersebut. Semakin banyak jumlah ukiran pada rumah adat Aceh Krong Bade, maka semakin baik dan sejahtera juga status ekonomi penghuni rumah tersebut.
Selain indah, ternyata rumah adat Aceh sangatlah sarat akan makna filosofis, bukan. Fakta unik mana yang baru saja kamu ketahui setelah membaca artikel ini?
Yuk share dikolom komentar.