Jus buah segar bisa jadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, terutama selama puasa Ramadan. Hal itu diungkap oleh nutrisionis Mochammad Rizal. Rizal mengatakan, jus buah berfungsi agar individu yang puasa bisa mengonsumsi cairan dengan berbagai variasi rasa dan aroma, sehingga tak membuat bosan. "Ditambah lagi buahnya sendiri mengandung vitamin dan mineral yang juga bagus dan dibutuhkan untuk tubuh kita," kata Rizal.
Hanya saja, perlu diperhatikan dalam hal penyajiannya. Rizal, mengatakan, campuran jus buah yang dikonsumsi tidak dicampur dengan gula susu maupun tambahan lainnya yang akan membuat kalori dari jus buah itu semakin tinggi. Sebab, buah sendiri sudah mengandung gula yaitu fruktosa. Yang perlu diperhatikan berikutnya bahwa jus buah adalah sari buah atau hanya airnya saja, sehingga seratnya sudah banyak yang hilang.
Menurut Rizal, daripada membuat jus buah, sebaiknya menyulap buah-buahan yang ada menjadi smoothies. "Karena smoothies relatif memiliki kadar serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan jus, karena biasanya ampasnya juga ikut termakan kalau teman-teman tidak menyaringnya," ujarnya.
Akan tetapi, lanjut ahli gizi dan Certified Nutrition Advisor dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), sebaik-baiknya buah akan mendapatkan manfaat yang lebih jika dikonsumsi secara utuh. "Agar mendapatkan manfaat maksimal dari buah itu sendiri. Anjuran dari Kementerian Kesehatan setidaknya kita perlu mengkonsumsi dua sampai tiga porsi buah sehari atau sekitar 150 gram per hari," katanya.