Home » Kongkow » Catatan » Cegah Banjir dan Kekeringan dengan Biopori

Cegah Banjir dan Kekeringan dengan Biopori

- Selasa, 21 Februari 2017 | 18:00 WIB
Cegah Banjir dan Kekeringan dengan Biopori

Meski bentuknya kecil, keberadaan lubang biopori memiliki fungsi penting. Lubang resapan yang penting untuk keseimbangan alam, terutama di perkotaan ini mempunyai fungsi untuk menjaga kondisi tanah dan air tanah di wilayah perkotaan.

Biopori ibarat pori-pori kota yang bisa meningkatkan resapan air hujan. Lubang ini juga berfungsi mengalirkan air sehingga mampu menjadi cadangan air bagi air bawah tanah. Dengan begitu, biopori bisa mencegah banjir dan kekeringan.

Manfaat lainnya, biopori bisa dipakai untuk membuat kompos. Sampah di dalam lubang biopori dimakan rayap lalu diuraikan cacing serta mikroba menjadi kompos. Hasilnya bisa diambil untuk menyuburkan tanaman.

Saat ini baru tersedia sekitar 4 juta biopori di seluruh kota Jakarta. Padahal, idealnya di Jakarta terdapat 76 juta lubang biopori. Tentu bila menyerahkan semua pembuatannya kepada pemerintah kota mungkin butuh waktu lama.

Di sinilah partisipasi warga kota diperlukan untuk membuat lubang biopori di sekitar tempat tinggalnya. Toh membuatnya pun cukup mudah.

Untuk membuatnya, Anda bisa mengikuti panduan di sini.

Upayakan agar lubang resapan selalu terisi penuh sampah organik. Jika sampah organik tidak cukup, maka disumbatkan di bagian mulutnya.

Dengan cara ini, lubang tidak akan berpotensi terisi oleh material lain seperti tanah atau pasir.

Selain itu jika ada jenis sampah yang berpotensi bau dapat diredam dengan sampah kering yang menyumbat mulut lubang resapan biopori

Cari Artikel Lainnya