Terung termasuk ke dalam famili Solananceae dan merupakan tanaman setahun berjenis perdu yang bisa tumbuh tinggi hingga 60—90 cm. Daun pohon terung berbentuk lebar dan menyerupai daun telinga. Dataran rendah hingga ketinggian 1.200 mdpl menjadi tempat yang pas untuk menanam terung yang sangat mudah untuk dilakukan.
foto: pixabay
Jenis tanah yang dibutuhkan untuk menanam terung adalah yang mengandung cukup banyak bahan organik dan berdrainasae baik. Kadar keasaman tanah yang optimal untuk tanaman terung sebesar 5—6. Seperti tanaman lainnya, benih terung harus disemai terlebih dahulu di wadah yang berisi media campur antara pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Wadah persemaian harus terlindung dari matahari langsung dan goncangan fisik atau angin. Oleh karena itu, letakkan wadah persemaian di tempat yang ternaungi dan aman dari terpaan angin ataupun dari hewan dan manusia yang berpotensi menggoncang wadah. Bibit yang sedang disemai harus dijaga tingkat kelembapannya dengan cara menyiramnya tiap pagi dan sore hari. Media tidak boleh terlalu kering dan basah.
Bibit yang sudah tumbuh dua daun dilakukan pemindahan ke polibag atau gelas plastik. Biji biasanya akan tumbuh setelah 10 hari. Berikut ini langkah menanam terung.
- Tanam bibit yang sudah tumbuh setelah berumur 1,5 bulan atau setelah tumbuh 4 daun di tempat permanen seperti pot plastik atau polibag. Pot yang digunakan harus berukuran besar agar mampu menopang tanaman yang sudah dewasa. Media tanam yang digunakan sama dengan media tanam persemaian.
- Lakukan penyiraman sebanyak tiga kali sehari hingga pohon berbunga. Saat pohon masuk ke masa berbunga, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari. Namun, apabila media tanam terlihat kering karena cuaca atau karena tempat penanaman memang kering, penyiraman harus dilakukan lebih sering agar tanaman tidak kekeringan.
- Berikan pupuk kandang untuk menyuplai kebutuhan hara dalam media tanam. Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali, yakni pupuk dasar, susulan I, dan susulan II. Pupuk dasar diberikan saat media tanam sedang dibuat, susulan I diberikan saat 7—14 hari sesudah tanam, dan susulan II diberikan pada saat tanaman sudah mulai berbunga.
- Saat pemberian pupuk susulan harus dibarengi dengan penyiangan dan pendangiran. Namun, jika Anda merasa perlu, penyiangan dan pendangiran bisa dilakukan lebih sering.
- Gunakan biopestisida untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit dan hama.
- Berikan penyangga (ajir) untuk menjaga cabang lateral agar tidak roboh saat diterpa angin atau hujan. Ajir bisa terbuat dari bambu ataupun kawat.
- Saat waktu panen sudah tiba, lakukan pemanenan saat pagi atau sore hari. Secara umum panen terjadi setelah 90 hari sejak disemai. Selama seminggu sekali tanaman bisa dipanen sebanyak 6—7 kali. Namun, umur panen juga tergantung pada varietas yang digunakan.