Sebagai seorang pelajar, belajar menjadi makanan sehari-hari kamu sehingga penting untuk mengetahui gaya belajar yang tepat. Gaya belajar bisa didefinisikan sebagai cara seseorang dalam menerima hasil belajar dengan tingkat penerimaan atau penyerapan ilmu yang optimal dibandingkan dengan menggunakan cara yang lainnya.
Nggak ada teori pasti tentang cara belajar yang salah atau benar. Semua pelajar punya cara dan preferensi masing-masing. Sebagai pelajar, penting buat kamu untuk mengetahui cara belajar yang cocok buat kamu supaya kamu bisa nyaman dan lancar dalam belajar. Hal ini menjadi hal yang sangat penting karena kalau belajar kamu optimal, kamu bisa kejar mimpi lulus sekolah dengan nilai yang baik.
5 (lima) gaya belajar berikut ini mungkin ada yang cocok dan tepat buat kamu coba. Yuk disimak.
Gaya belajar visual
Pelajar dengan gaya belajar visual biasanya lebih lancar belajar dengan menggunakan aspek visual seperti gambar, ilustrasi, foto, bagan atau grafik. Buku catatan mereka biasanya penuh dengan warna-warna menarik.
Biasanya pelajar dengan gaya belajar visual lebih mudah mengingat hal yang dibaca daripada hal yang didengar dan lebih suka belajar sendiri daripada belajar dalam kelompok. Mereka belajar dengan cara mengamati, punya kemampuan mengeja yang baik dan bisa memvisualisasikan objek dengan jelas.
Kalau kamu termasuk yang suka dengan visual, kamu bisa belajar menggunakan konsep mind mapping.
Contoh mind map dalam belajar
Mind mapping adalah cara mencatat dengan memanfaatkan bagaimana otak bekerja. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Tony Buzan, seorang ahli dan penulis di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri. Menurut Buzan, otak bekerja dengan gambar dan asosiasi. Cara mencatat mind mapping juga mengandalkan gambar dan asosiasi tersebut,
Mind mapping menjadi cara mencatat yang mengakomodir cara kerja otak manusia secara natural. Berbeda dengan catatan konvensional yang ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah, mind mapping mengajak kamu untuk membayangkan suatu subjek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan.
Coba bayangkan kata “jeruk”. Kamu akan membayangkan buah berwarna kuning, rasanya kadang manis sedikit asam, kulit buahnya berwarna hijau atau oranye, atau kamu akan membayangkan segelas jus jeruk yang segar dengan es batu.
Dalam mencatat dengan mind mapping juga disarankan menggunakan warna untuk memperkuat efek asosiasi yang dibentuk oleh kata, gambar dan warna.
Gaya belajar auditory
Pelajar dengan gaya belajar auditory akan lebih lancar belajar dengan mendengarkan penjelasan dibandingkan harus membaca buku atau catatan. Mereka lebih suka belajar lewat presentasi dan bisa mengikuti instruksi verbal dengan baik.
Kalau kamu termasuk yang cocok dengan gaya belajar auditory dan indera pendengaran kamu lebih aktif dan dominan pada saat belajar, kamu cocok belajar dalam kelompok. Lontaran ide dan pendapat teman pada saat belajar kelompok menjadi stimulus kamu untuk memproses informasi dan menyerap ilmu melalui pembicaraan.
Beberapa trik untuk gaya belajar auditory adalah sebagai berikut:
Gaya belajar verbal/linguistic
Pelajar dengan gaya belajar verbal atau linguistik bisa menyerap lebih baik materi dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Mereka bisa memahami kata-kata dengan mudah dan biasanya menguasai banyak kosakata.
Kalau kamu lebih suka berpartisipasi dalam diskusi kelompok, mengutarakan pertanyaan dan cenderung lebih suka berbicara daripada menulis, kamu termasuk yang cocok dengan gaya belajar verbal atau linguistik.
Trik belajar yang bisa dilakukan adalah dengan menggabungkan tulisan dan berbicara. Misalnya setelah mencatat, kamu ulangi materi pelajaran yang kamu catat tersebut lewat ucapan atau verbal.
Teknik mnemonik untuk menghafal juga bisa kamu coba. Mnemonik adalah teknik yang memudahkan kita untuk mengingat sesuatu dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan imajinasi. Contohnya singkatan “mejikuhibiniu” untuk menghafal urutan warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
Gaya belajar physical/kinesthetic
Pelajar dengan gaya belajar kinestetik menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Mereka suka mempraktikkan apa yang dipelajari lewat gerakan, walaupun sesederhana lewat gerakan tangan.
Kalau kamu termasuk yang cocok dengan gaya belajar ini, biasanya kamu suka susah duduk diam di kelas nih hehe. Kamu juga cenderung suka mendengarkan penjelasan dari guru sambil coret-coret di buku catatan atau menggerakan pulpen atau apapun yang ada di depan kamu.
Kamu punya keterampilan motorik yang dan cenderung punya level energi yang tinggi. Belajar sambil berjalan atau berdiri bisa membantu meningkatkan pemahaman dan kemampuan mengingat.
Menariknya, kamu bisa mengombinasikan belajar dengan olahraga. Kamu bisa merekam guru pada saat sedang menjelaskan di kelas, dan mengulangnya kembali sambil bersepeda atau berlari. Aktivitas seperti ini bisa membuat kamu merasa berenergi dan membuat otak lebih mudah mencerna pelajaran. Karena kamu belajar sambil bergerak, kamu jadi tidak mudah bosan.
Gaya belajar logical/mathematical
Pelajar dengan gaya belajar logis-matematis cenderung bisa memahami pelajaran dengan logika. Mereka pintar melihat suatu hubungan antar konsep, melakukan perhitungan dan mencari solusi. Mereka juga biasanya jago matematika, suka hal yang detil dan terorganisir seperti bermain puzzle.
Kamu termasuk yang cocok dengan gaya belajar logis-matematis? Kamu bisa belajar melalui diagram atau grafik. Buat catatan dengan menggunakan outline dan ilustrasi gambar untuk memudahkan kamu dalam mengolah informasi. Catatan dalam bentuk poin-poin juga bisa membantu kamu memahami konsep secara menyeluruh dengan lebih mudah.
Untuk bisa nyaman dalam belajar dan sukses kejar mimpi, kamu harus paham cara belajar yang tepat buat kamu. Dari 5 cara belajar ini, mana yang paling cocok buat kamu?