Selain digunakan sebagai penyedap rasa, bawang merah ternyata memiliki manfaat lain, lho.
Bawang merah yang sering kamu temukan di dapur ini ternyata bisa digunakan sebagai obat tradisional. Contohnya, kamu bisa menggunakan bawang untuk pengobatan “kerik” yang biasa dilakukan untuk mengatasi masuk angin.
Selain itu, bawang merah ini juga memiliki khasiat lain seperti:
Ternyata, rahasia mengapa bawang merah bisa mengobati penyakit di atas adalah karena kandungan kalium dan serat di dalamnya.
Selain itu, bawang merah juga mengandung Vitamin C, asam folat, kalsium, serta zat besi yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Setelah mengetahui berbagai macam manfaatnya, tentunya kamu sekarang sudah tertarik untuk mengetahui cara menanam bawang merah sendiri di belakang rumah. Kalau begitu, langsung saja yuk disimak kiat-kiat untuk melakukannya!
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk menanam bawang merah dengan media air ini adalah menyiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
Berikut adalah rinciannya:
Setelah menyiapkan semuanya, hal selanjutnya harus kamu lakukan adalah menyiapkan media tanam. Pot dan tandon yang harus disiapkan bisa berupa barang bekas seperti botol ataupun toples. Setelah semua sudah disiapkan, inilah langkah-langkah yang harus diikuti:
Hidroponik biasanya menggunakan arang sekam atau cocopeat sebagai media tanam. Selain itu, kamu juga bisa mencampur keduanya dengan perbandingan 1:1.
Sebelum kamu memasukan media tanam ini ke dalam pot, pastikan agar kamu memasang sumbu yang terbuat dari kain flanel terlebih dahulu.
Kamu bisa menggunakan bawang merah yang ada di dapur sebagai bibit untuk menanam. Untuk memilih bibit terbaik, pastikan umbi yang dipilih terlihat kering dan tua. Hal ini bisa dilihat dari warna umbi yang terlihat mengilat serta padat. Selain itu, pastikan juga kamu menggunakan umbi bawang yang terlihat calon akarnya. Setelah semua hal di atas dipersiapkan, potong sedikit saja ujung dari bawang merah, kira-kira 1/5 dari ukuran bibit.
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiram terlebih dahulu media tanam dengan air biasa. Lalu, benamkan setengah bagian umbi ke media tanam.
Letakkan media tanam di tempat yang teduh selama 3 hingga 4 hari atau sampai bawang hidroponik mengeluarkan tunas.
Jika tunas yang tumbuh sudah mencapai 1 cm, isi tandon dengan larutan nutrisi ab mix dan simpan media tanam di tempat yang terkena cahaya matahari secara menyeluruh.
Untuk menentukan apakah cara menanam bawang merah sesuai dengan ketentuan, kamu juga harus memastikan kebutuhan PPM dan pH nutrisi yang dibutuhkan. Nutrisi ab mix memiliki 2 bagian, yakni nutrisi A dan nutrisi B.
Jika nutrisi ab mix yang kamu miliki masih beruap serbuk atau berbentuk padat, larutkanlah terlebih dahulu hingga menjadi larutan induk. Nutrisi A dan nutrisi B harus dilarutkan dengan 2 wadah terpisah.
Setiap tahap pertumbuhan, kebutuhan PPM nutrisi bawang hidroponik selalu berubah-ubah. Intinya, semakin tua usia bawang merah, semakin banyak juga kebutuhan nutrisi PPM.
Berikut adalah rinciannya:
Memelihara dan merawat bawang merah adalah tahapan krusial yang harus kamu lakukan agar tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan maksimal. Untuk melakukan hal ini ternyata tidaklah sulit, Sahabat 99.
Cukup pastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan cara menjaga kestabilan pH air menggunakan alat pengukur pH. Lakukan pemeriksaan larutan nutrisi pada tandon secara berkala.
Pastikan jangan sampai air nutrisi di dalamnya kekeringan. Selain itu, jangan lupa juga untuk menggunakan nutrisi dengan PPM yang sesuai dengan usia tanaman.
Setelah tanaman berusia 60-65 hari atau ketika daunnya sudah menguning dan rebah, kamu sudah bisa memanen bawang merahmu sendiri.
Jika kamu ingin menggunakan bawang-bawang ini sebagai bibit, cukup biarkan bawang merah hingga menua dan keringkan di atas matahari.
Bagaimana? Cara menanam bawang merah hidroponik ini mudah, bukan?
Selain menggunakan teknik hidroponik, ada cara menanam bawang merah di rumah lainnya, yakni dengan menggunakan media pot dengan Wick System.
Menanam bawang merah sangatlah praktis karena tanaman ini tidak memerlukan lahan luas dalam proses penanamannya. Hanya dengan media pot dan sedikit lahan di pekarangan rumah, kamu sudah bisa memulai kegiatan ini. Untuk memulainya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih pot yang sesuai.
Lubang pada pot adalah hal yang sangat krusial. Pasalnya, lubang ini berfungsi sebagai tempat air bersirkulasi agar tanah tidak mengandung terlalu banyak air yang kemudian bisa merusak tanamannya.
Terdapat 2 buah jenis pot, yakni yang disimpan di lantai dan yang digantung. Jika kamu lebih memilih pot yang digantung, perhatikan berat dari pot yang akan kamu beli. Pasalnya, ketika pot disiram dengan air, pot bisa jebol jika tidak kuat menahan beban tambahan yang disebabkan oleh air.
Selain itu, kamu juga harus memerhatikan bahan pot yang kamu pilih. Untuk pilihan yang ekonomis, kamu bisa memilih pot berbahan plastik. Namun, untuk fungsi yang paling maksimal dalam mempertahankan kelembapan, pot yang terbuat dari keramik dan beton adalah pilihan terbaik.
Ukuran Pot
Ukuran yang harus kamu pilih harus menyesuaikan dengan lahan yang kamu gunakan. Untuk menanam bawang merah, kamu tidak memerlukan lahan yang luas sehingga pot yang digunakan tidak perlu yang terlalu besar. Bahakan, kamu bisa menanam 2-3 bibit dalam pot berukuran besar untuk cara menanam bawang merah yang lebih efisien.
Untuk menyiapkan bibit, kamu bisa memilih 2 cara, yaitu dengan membeli di toko atau menggunakan bawang sisa masak. Untuk opsi yang kedua, berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
Dalam menyiapkan media tanam, ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan. Berikut adalah rincian yang harus kamu perhatikan:
Setelah itu, hal selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menanamnya. Sebelum memulai, pastikan proses ini dilakukan pada waktu pagi atau sore hari. Jika dilakukan pada siang hari, waktu tersebut biasanya digunakan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan udaranya pun lebih kering dibandingkan dengan pagi dan sore hari.
Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk memulai prosesnya:
Untuk teknik perawatan, ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan agar bawang merah dapat tumbuh dengan maksimal.
Inilah beberapa hal yang harus kamu lakukan:
Pupuk lanjutan terdiri dari dua jenis, yaitu pupuk daun dan pupuk buah. Jika kamu salah memilih jenis pupuk, bisa-bisa pertumbuhan tanaman bisa menjadi kurang maksimal. Kamu harus memilih pupuk yang sesuai karena kedua pupuk tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
Sesuai dengan namanya masing-masing, pupuk daun digunakan untuk melebatkan daun dan pupuk buah berfungsi untuk menumbuhkan buah-buahan.
Jika tujuan kamu menanam bawang adalah untuk mengambil daunnya, makan gunakanlah pupuk daun sebagai pupuk lanjutan. Untuk pupuk buah, gunakan jenis pupuk ini sebagai pupuk lanjutan jika kamu menanam bawang untuk mengambil umbinya.
Selain mengetahui cara menanam bawang merah, kamu juga harus mengetahui bagaimana cara mengatasi bawang yang ditanam dari serangan hama.
Pada umumnya, masalah yang sering ditemui ketika menanam bawang merah adalah serangan ulat dan daun menguning atau dikenal dengan penyakit layu.
Ciri-ciri jika tanamanmu diserang oleh ulat adalah bercak-bercak putih yang biasa terlihat pada daun bawang. Jika diperhatikan dengan lebih jeli, kamu bisa melihat bagian daun yang habis dimakan ulat.
Jika hal ini sampai terjadi, kamu bisa memilih 2 cara untuk mengatasinya, yakni dengan menggunakan bahan kimia atau alami. Jika kamu memilih untuk menggunakan bahan kimia, semprotkan saja insektisida pada tanaman yang terserang.
Namun, kamu bisa menggunakan cara natural jika ulat yang menyerang tidak terlalu banyak dengan cara mengambil ulat-ulat tersebut secara manual.
Penyakit ini biasanya terjadi akibat serangan jamur. Bawang yang diserang oleh penyakit ini biasanya daunnya menguning dan ujungnya layu dan terpilin. Sama seperti mengatasi serangan ulat, terdapat 2 cara yang bisa kamu coba untuk mengatasinya, yakni dengan bahan kimia atau cara natural. Jika kamu menggunakan bahan kimia, cukup semprotkan insektisida secara merata.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan metode ini adalah jumlah bahan kimia yang digunakan. Pastikan agar kamu tidak memakai terlalu banyak cairan kimia agar bawang merah tidak terkontaminasi. Selain itu, tanah pun akan mengalami kerusakan akibat terpapar bahan kimia.
Untuk cara yang natural, cabut tanaman yang sudah terserang penyakit ini dan segera bakar agar penyakitnya tidak menular pada tanaman yang lain. Selain itu, alasan mengapa tanaman harus dicabut adalah karena biasanya buah dari tanaman tersebut pasti sudah membusuk.
Masa panen biasanya terjadi sekitar 55-70 hari sejak ditanam. Meskipun begitu, ada faktor lain yang memengaruhi waktu yang diperlukan bawang merah untuk siap dipanen. Salah satu faktornya adalah cuaca.
Bawang merah merupakan tanaman yang tidak membutuhkan banyak air untuk tumbuh. Pasalnya, semakin banyak air yang didapat, semakin besar juga kemungkinan untuk bawang gagal dipanen. Maka dari itu, hal pertama yang harus diperhatikan ketika menanam bawang adalah pastikan agar tanaman tersebut terkena sinar matahari yang cukup dan dijauhkan dari air hujan.
Untuk melihat apakah bawang merah yang ditanam sudah siap dipanen, kamu bisa melihat dari daunnya. Jika daunnya sudah 90% merunduk dan terlihat tinggi, itu berarti kamu sudah bisa memanennya. Dengan kata lain, bawang tersebut sudah siap diolah untuk dijadikan bumbu penyedap rasa di dapur.
Jika kamu ingin menjualnya, ada prosedur lain yang harus kamu lakukan. Pertama, kamu harus menjemur hasil panenmu di atas matahari 7-14 hari agar kadar airnya hanya tersisa 85% saja. Dengan kadar air yang kecil, bawang merah akan lebih awet untuk disimpan dalam beberapa waktu ke depan.
Nah, sebagai inspirasi, berikut adalah beberapa jenis bawang merah yang bisa kamu budidaya dengan teknik-teknik di atas:
***
Inilah cara menanam bawang merah di pot dan dengan metode hidroponik yang harus kamu ketahui.