Agar bumbu dasar basah tahan lebih lama, perhatikan 4 hal berikut ini:
1. Di pasaran (terutama di pasar tradisional), banyak dijual bumbu dasar basah bentuk tunggal. Bumbu-bumbu tersebut biasanya dijual tunggal atau bisa juga dicampur sesuai keinginan pembeli.
2. Agar bumbu dasar basah bertahan lama, sebaiknya proses pengolahan atau pemasakan (tumis) dilakukan dengan panas yang cukup untuk membunuh mikroba kemudian dikemas dalam wadah yang steril (misal, gelas jar yang telah direbus 30 menit kemudian ditiriskan) atau dimasukkan ke dalam wadah dalam keadaan panas (hot filling), baru ditutup rapat.
Bumbu yang dikemas dengan cara ini, bisa tahan 2-4 minggu (pada suhu ruang) atau 2-3 bulan (di lemari pendingin). Apabila kemasannya telah dibuka, sebaiknya langsung disimpan kembali dalam lemari pendingin.
3. Selain dengan cara di atas, pengemasan bumbu dasar bisa dilakukan dengan cara lebih sederhana.
Simpan bumbu basah dalam kemasan plastik (dalam jumlah tertentu sesuai kebutuhan sekali memasak), kemudian simpan di lemari pendingin.
Jika akan digunakan, keluarkan bumbu dari lemari pendingin, biarkan thawing pada suhu ruang terlebih dahulu sebelum digunakan (supaya aromanya muncul saat ditambahkan pada masakan).
Dengan cara ini, bumbu akan tahan selama 1-2 minggu.
4. Ciri bumbu dasar basah yang tidak layak dikonsumsi: berubah warna, bau, dan cita rasanya.
Munculnya lendir atau adanya bintik-bintik hitam merupakan tanda munculnya jamur (kapang).