Pada bulan puasa ini, salah satu kutipan yang kerap terdengar adalah: "Berbukalah dengan yang manis”. Dan orang Indonesia banyak yang berbuka puasa dengan minum teh manis. Tapi apakah tehnya masih segar atau sudah basi?
Soal teh basi ini, ada yang mengatakan teh sudah dinyatakan basi jika sudah melewati 24 jam. Tapi ada juga yang mengatakan, teh sudah termasuk basi jika sudah lewat dari 2 jam sejak diseduh. Soalnya, rasa dan aromanya sudah berubah seiring berjalannya waktu.
Teh memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh dan akan bermanfaaat selama tidak mengalami perubahan reaksi yang menyebabkan teh menjadi basi. Kandungan teh di antaranya energi, Vit. A, Vit. B1, zat besi, karbohidrat, lemak tak jenuh, protein, dan zat fosfor.
Adapun zat kimia lain yang bermanfaat bagi kesehatan di antaranya: senyawa asam amino L-theanine, klorin, folifenol, senyawa quercetin, myricefin, Natrium, Kalium, Magnesium, dan kaempfrol, serta zat kafein yang kurang lebih sebanyak 40 sampai 45 mg pergelasnya.
Tetapi jika teh sudah basi akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan. Dampak buruk dari teh basi disebabkan karena kondisi zat yang berada di dalam teh telah mengalami perubahan menjadi bersifat racun.
Bahaya dari teh basi di antaranya dapat menyebabkan insomnia karena teh basi mengalami peningkatan kadar protein, maag kronis, perut melilit, sembelit, anemia, kemandulan pada pria, asam lambung naik apalagi saat perut kosong, bahkan akan menyebabkan kanker karena kandungan kimia pada kertas, lem, dan benang pada teh celup akan ikut tercampur pada teh jika disimpan terlalu lama.
Jadi, hindarilah meminum teh basi saat berbuka puasa. Tapi jangan langsung dibuang itu teh. Sebab teh yang sudah basi masih memiliki manfaat untuk kesehatan kulit. (Ampas) teh basi dapat bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati, menghilangkan jerawat, mengatasi komedo membandel, menghilangkan flek hitam, dan membersihkan kulit. Caranya hanya dengan mengambil ampasnya dan dapat langsung diaplikasikan ke kulit seperti scrub.