Kamu pasti sudah menjumpai banyak sekali ilusi optik di internet. Atau mungkin bahkan tidak pernah melihat ilusi optik sama sekali? Tidak masalah. Yang pasti ilusi optik itu tidak pernah membosankan untuk diutak-atik. Seperti halnya ilusi optik berikut. Banyak netizen yang mengaku ketakutan, karena ilusi optik ini bisa menghilang saat diperhatikan dengan seksama. Dilansir dari iflscience, coba saja!
Setelah beberapa detik, kamu akan melihat semua pola mulai memudar, seakan eksposurnya ditingkatkan. Warna yang lebih terang dan bentuk di pinggirannya akan menjadi yang pertama kali menghilang. Dalam satu menit atau lebih, gambar seharusnya melebur jadi satu dengan latar belakang, meninggalkan ruang putih yang kosong (atau mungkin persegi abu-abu). Sampai akhirnya kamu berkedip!
Efek ini diciptakan oleh seorang pria bernama Ignaz Troxler, seorang dokter, politisi dan filsuf dari Swiss. Ia hidup pada pergantian abad ke-19. Ia memiliki karir yang panjang dan produktif, tetapi paling dikenal sebagai ahli dari ilusi.
Tentu saja, gambar tidak benar-benar menghilang. Ini hanyalah sebuah bentuk ilustrasi, tentang cara otak kita mengatasi ribuan sensasi, yang kita hadapi secara konstan. sebuah fenomena yang dikenal sebagai pemrosesan selektif. Tanpa kita sadari, otak akan menyaring informasi kurang penting, sehingga kita bisa fokus pada hal-hal penting. Misalnya seekor predator yang membuat suara di semak-semak atau mobil yang membelok ketika kita akan menyeberang jalan.
Ketika kamu fokus pada pusat gambar, otak memutuskan bentuk-bentuk informasi yang tidak perlu dan (secara mental) "mengisi" ruang dengan warna putih sekitarnya. Sehari-hari kita mungkin tidak menyadari ini, bahkan terjadi karena mata dan lingkungan kita terus berubah. Konsep ini disampaikan oleh profesor psikologi, Derek Arnold, dari Universitas Queensland kepada The Verge.
Selain itu gambarnya juga buram dan sudah cukup pudar, yang membuat kita terpesona pada “sihir” yang membuat pikiran seperti ini. Pemrosesan selektif mungkin lebih terasa ketika menyangkut indera lainnya. Itu sebabnya kamu jarang mencium parfummu 1-2 menit setelah aplikasi dan kamu tidak selalu sadar akan nuansa pakaianmu pada kulitmu.
Efek ini mungkin merupakan fenomena yang sama, di balik ilusi cermin Bloody Mary. Sebuah studi tahun 2010, yang diterbitkan dalam jurnal Perception, mengharuskan para relawan menatap ke cermin dalam pencahayaan rendah selama 10 menit. 66 persen melaporkan melihat deformasi wajah besar, 28 persennya menyatakan bahwa orang tidak dikenal bersembunyi di belakang mereka dan 48 persen mengaku melihat makhluk mitos dan mengerikan. Tentu saja itu semua hanya trik permainan oleh pikiranmu sendiri. Berani coba?